Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Soroti Tuberkulosis di Indonesia dan Penanganannya Saat Pandemi

Kompas.com - 19/06/2020, 07:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis laporan terkait Covid-19 setiap negara di dunia. Salah satunya adalah Indonesia.

Dalam WHO Indonesia Situation Report yang diterbitkan pada 17 Juni 2020, WHO menyoroti soal beberapa hal. 

WHO terus mendukung pemerintah dalam analisis data provinsi untuk menilai kriteria epidemiologis untuk mengurangi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca juga: Bukan Tak Diperpanjang, PSBB Surabaya Raya Harusnya Lebih Dikonsentrasikan

WHO juga mendukung Kementerian Kesehatan dalam menganalisis berbagai program layanan kesehatan penting selama pandemi.

Pada 9 Juni, WHO menerjemahkan dan menerbitkan panduan baru tentang penggunaan masker. Ada pembaruan dibanding yang diterbitkan awal April lalu.

Di daerah dengan transmisi komunitas atau transmisi lokal, orang berusia 60 tahun atau lebih dan orang yang memiliki kondisi mendasar harus mengenakan masker medis dalam situasi di mana jarak fisik tidak dimungkinkan.

Baca juga: Hadapi New Normal, Masih Perlukah Mengenakan Masker?

Pemerintah harus mendorong masyarakat untuk mengenakan masker di mana ada penyebaran yang meluas dan tidak dapat menjaga jarak fisik.

Misalnya seperti di angkutan umum, toko, atau tempat ramai lainnya.

WHO juga menerjemahkan dan menerbitkan dokumen tentang kerangka kerja pengambilan keputusan tentang implementasi kampanye vaksinasi massal dalam konteks pandemi Covid-19.

Baca juga: Pilkada 9 Desember, Risiko Penularan Covid-19, dan Ancaman Money Politic...

Perhatian WHO pada TB

Salah satu hal yang diperhatikan WHO untuk Indonesia adalah tentang mempertahankan layanan program Tuberkulosis (TB) di tengah pandemi.

Untuk memastikan TB tetap menjadi prioritas utama, Keputusan Presiden untuk akselerasi TB telah disusun.

Edisi kedua pedoman nasional untuk pemberian layanan program TB selama pandemi Covid-19 diluncurkan pada 30 Maret. Revisi ketiga sedang berlangsung, dengan fokus pada penyediaan layanan di tatanan hidup baru.

Untuk melindungi pasien TB, kader komunitas, dan petugas layanan kesehatan dari paparan Covid-19 serta TB, langkah-langkah perlindungan pribadi standar diperlukan.

Langkah-langkah tersebut termasuk tindakan pencegahan IPC dasar, etiket batuk, kebersihan tangan, jarak fisik, dan triase pasien cepat direkomendasikan oleh WHO.

Baca juga: Kisah Juno, Survivor yang Berjuang Melawan Covid-19 Selama 91 Hari

Skrining dua arah telah diperkenalkan sejak Maret 2020 untuk individu dengan gejala pernapasan yang mungkin serupa untuk TB dan Covid-19.

Jaringan laboratorium TB dan mekanisme transportasi spesimen telah disusun ulang untuk mengurangi dampak pembatasan transportasi.

Strategi yang direvisi untuk penyelidikan kontak TB menyoroti mekanisme digital baru. Ini dikembangkan dan disebarluaskan pada Mei 2020.

Mengenai pengobatan, sistem pemberian layanan TB telah direvisi. Layanan diubah menjadi rawat jalan yang berpusat pada orang dan perawatan berbasis masyarakat. Kecuali diperlukan rawat inap.

Baca juga: Sejarah Tempe, Makanan Kaya Protein yang Lahir dari Era Tanam Paksa

Oleh karena itu stok obat-obatan diperlukan bagi pasien rawat jalan. Kebijakan untuk meningkatkan stok obat di fasilitas kesehatan sudah ada dan 30 persen stok penyangga dipertahankan di kabupaten.

Sarana baru untuk menyediakan obat TB bagi orang-orang di tempat karantina telah dikembangkan sesuai dengan pedoman WHO.

Mengenai sumber daya manusia, telah diadakan pelatihan online bagi manajer dan petugas teknis.

Baca juga: Viral, Unggahan Diagnosis Berkode CVD Dikira Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com