"Tidak hanya kekerasan fisik, melainkan juga kekerasan verbal, emosional, maupun kekerasan seksual yang dilakukan terhadap orang lain," ujar Gracia saat dihubungi Kompas.com baru-baru ini.
Ia mengatakan, umumnya kekerasan memang dilakukan sebagai bentuk pelampiasan kekesalan, kemarahan, dan atau kekecewaan.
Apabila diketahui bahwa salah satu maupun keduanya melakukan kekerasan, menandakan perlunya latihan untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi dan kontrol diri dari individu yang bersangkutan.
Namun, jika sudah mencapai pada tahap yang mengganggu, dianjurkan untuk mendapatkan bantuan penanganan oleh tenaga profesional seperti psikolog.
Baca juga: Perjalanan Jiwasraya, Pionir Asuransi Jiwa yang Kini Terseok-seok
Memberikan waktu luang
Gracia mengatakan, seseorang yang terlibat dalam satu masalah dan kerap melakukan tindakan kekerasan, sebaiknya diberikan waktu personal hingga emosinya mereda.
"Dalam menghadapi masalah yang melibatkan individu yang kerap melakukan kekerasan, maka yang pertama perlu dilakukan adalah memastikan keamanan semua pihak, misalnya dengan memberikan waktu tenang dan personal space hingga emosinya mereda sebelum mengomunikasikan," kata dia.
Sementara itu, ketika menghadapi konflik dengan pasangan, dibutuhkan keterbukaan komunikasi antara kedua pihak, yaitu saling mengutarakan perasaan atau pendapat tanpa menyalahkan.
Hal yang perlu diperhatikan lainnya yakni setiap pihak terbuka untuk saling mendengarkan satu sama lain tanpa menghakimi, dan berusaha memahami posisi pasangan.
Selanjutnya, bersama-sama mencari jalan tengah dan melakukan kesepakatan bersama.
Selain itu, Gracia mengungkapkan, individu yang dalam posisi atau kondisi tidak aman dengan memiliki pasangan yang kerap melakukan kekerasan berhak untuk mencari perlindungan, seperti bercerita kepada orang lain yang dapat dipercaya, atau melapor kepada pihak berwajib.
Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.