Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei FSGI 55,1 Persen Sekolah Belum Siap untuk Dibuka Kembali

Kompas.com - 16/06/2020, 13:15 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk melakukan pembukaan kembali sekolah-sekolah di kabupaten/kota yang tergolong zona hijau corona.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut ada sebanyak 6 persen peserta didik yang tinggal di 85 kabupaten/kota yang masuk kawasan zona hijau Covid-19.

Sementara mayoritas atau 94 persen peserta didik tinggal di 429 kabupaten/kota zona zona kuning, oranye, dan merah Covid-19.

Bagi mereka yang berada dalam tiga kawasan ini, tetap wajib mengikuti pembelajaran namun melalui metode jarak jauh (PJJ).

Untuk dapat membuka kembali pembelajaran tatap muka, ada 4 syarat yang wajib dipenuhi terkait lokasi di zona hijau, izin dari pemerintah daerah dan kantor/kantor wilayah kementerian agama, memenuhi seluruh daftar protokol kesehatan dan persetujuan orang tua/wali murid.

Apabila salah satu dari syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, peserta didik harus melanjutkan pembelajaran dari rumah secara penuh.

Baca juga: Sekolah Akan Kembali Dibuka, Kapan dan Bagaimana Tahapannya?

Belum siap

Menanggapi keputusan yang disampaikan oleh Mendikbud tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Halim menyebut bahwa dari survei yang sempat dilakukan FSGI, sebagian mengatakan belum siap jika sekolah dibuka kembali.

Survei tersebut dilakukan pada 6 hingga 8 Juni 2020 lalu dengan responden dari 34 provinsi dan 245 kabupaten kota dari Aceh hingga Papua. 

"Kami sempat menggelar survei dengan responden sebanyak 1.656 orang yang terdiri dari guru dan kepala sekolah. Hasilnya, 55,1 persen masih keberatan dengan pembukaan sekolah kembali," kata Satriwan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/6/2020) pagi.

Adapun alasan-alasan yang mendasari keberatan ini di antaranya adalah terkait infrastruktur protokol kesehatan yang belum memadai dan waktu persiapan yang pendek.

Selain itu, Satriwan juga menyebut masih belum siapnya aspek-aspek lain seperti koordinasi, izin dari pemerintah daerah setempat, hingga terkait izin orang tua/wali murid.

Baca juga: Ini Risikonya jika Anda Berkerumun dan Cuek Tak Pakai Masker...

Banyaknya kendala

Satriwan juga mengungkapkan belum disampaikannya evaluasi terhadap 94 persen zona non hijau terkait pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga bulan terakhir.

"Belum disinggung yang 94 persen peserta didik di zona non hijau. Evaluasi daring ataupun luring selama 3 bulan berlangsung. Ini perlu dilakukan, karena dalam 6 bulan ke depan mungkin masih FJJ karena sekolah belum boleh dibuka" kata Satriwan.

Dia menyebut bahwa banyak peserta didik yang belum dapat terlayani secara maksimal, terutama untuk yang menggunakan metode pembelajaran luar jaringan (luring).

"Kan ada 65.000 sekolah yang luring, dengan cara apa? Guru kunjung ke rumah. Ini kan harus ada solusi" tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com