Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Kucuran Dana Hibah, Ini 20 Penelitian tentang Covid-19 dari Fakultas Kedokteran UI

Kompas.com - 14/06/2020, 09:20 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mendapat angin segar dalam upayanya melakukan penelitian terhadap Covid-19.

Hal itu setelah 20 proposal penelitian FKUI mengenai Covid-19 mendapat pendanaan Konsorsium Riset dan Inovasi tahap pertama dari Kemenristek/BRIN sebesar Rp 6,95 miliar.

Secara total, ada 24 proposal penelitian yang berasal dari UI yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN dengan nilai Rp 8,1 mliar.

Adapun jumlah tersebut merupakan hibah proposal terbanyak dan sebagian besar hibah ini diterima oleh FKUI.

Baca juga: Update Virus Corona Global 14 Juni: 7,8 Juta Orang Terinfeksi | Cile Ganti Menteri Kesehatan

Pendanaan terbesar Rp 1,9 miliar

Proposal penelitian berjudul "Penggunaan Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell sebagai terapi pasien Covid-19" dengan peneliti utamanya dr. Erlina Burhan mendapatkan pendanaan terbesar senilai Rp 1,9 miliar.

Pendanaan hibah terbesar lainnya diberikan untuk penelitian berjudul "Portable Device Sampling Virus Sars-Cov-2 dari Droplet dan Nafas Ekspirasi."

Kemudian, penelitian berjudul "Studi Kohort Persepsi Risiko Penularan dan Tingkat kepatuhan Karantina Rumah, Rumah Sakit atau Fasilitas Rujukan Covid-19 di Indonesia."

"Total ada 20 proposal penelitian dari FKUI yang mendapatkan dukungan pendanaan dari Kemenristek/BRIN," ujar Dekan FKUI, Prof Ari Fahrial Syam seperti dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (13/6/2020).

"Selain penelitian dr. Erlina Burhan, beberapa proposal penelitian lain adalah penelitian Pengembangan Vaksin Sars COV 2 dan penelitian tentang Pengaruh Terapi Klorokuin, Azitromisin dan Suplementasi Jambu Biji Terhadap Eliminasi Virus SARS-CoV-2, serta 15 penelitian lain yang hasil penelitiannya kelak diharapkan akan sangat bermanfaat bagi penanganan Covid-19, khususnya di Indonesia," imbuhnya.

Pengembangan vaksin

Dalam penelitian pengembangan vaksin, lanjut Ari, FKUI tercatat memiliki pengalaman dalam pengembangan vaksin demam berdarah dengue (DBD).

Ari menjelaskan, pembuatan vaksin dengan cara whole genome sequencing dapat dilakukan jika jumlah virology yang dimiliki besar.

Namun, jika tidak memiliki maka kita harus melakukan kultur. Kultur membutuhkan fasilitas Laboratorium Biosafety Level-3 (BSL-3).

"Selain Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan LIPI, FKUI sendiri memiliki pusat riset virus dimana terdapat fasilitas BSL-3 yang saat ini sedang direnovasi," kata Ari.

Sebanyak 20 proposal penelitian FKUI tersebut adalah bagian dari 134 proposal riset yang diterima oleh Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN yang berasal dari berbagai perguruan tinggi maupun lembaga penelitian di Indonesia.

Baca juga: Mengenal Tahapan Pengujian dan Kandidat Kuat Vaksin Virus Corona

Proposal riset yang mendapatkan bantuan dana telah melalui seleksi ketat, review proposal dan presentasi secara daring oleh Kemenristek/BRIN dan termasuk dalam enam bidang prioritas antara lain:

1. Pencegahan,
2. Skrining dan Diagnosis,
3. Alat Kesehatan dan Pendukungnya
4. Obat-obatan dan Terapi
5. Multicenter Clinical Trial
6. Sosial Humaniora dan Public Health Modelling

Pendanaan yang diterima oleh para peneliti FKUI ini tidak terlepas dari upaya dan tekad keras dari para peneliti serta dukungan penuh fakultas untuk para penenelitinya.

"FKUI memang memiliki seluruh fasilitas untuk menunjang penelitian-penelitian yang diajukan oleh seluruh staf kami. Oleh sebab itu, pemberian bantuan hibah dari Menristek/BRIN sangat membantu dan akan kami manfaatkan sebaik-baiknya demi pemberian terbaik untuk Indonesia," tutup Ari.

Berikut 20 proposal penelitian tersebut:

1. Portable Device Sampling Virus Sars-Cov-2 Dari Droplet Dan Nafas Ekspirasi

  • Peneliti utama: Dr. dr. Rahyussalim Sp.OT(K)
  • Pendanaan: Rp 609 juta

2. Pengembangan Sistem Uji Antibodi Netralisasi Virus SARS-CoV-2 Penyebab Covid-19

  • Peneliti utama: Dr. Fera Ibrahim, MSc, PhD, SpMK(K)
  • Pendanaan: Rp 800 juta

Baca juga: 100 Hari Virus Corona di Indonesia: Kabar Baik dan Catatan Penanganan Covid-19

3. Penggunaan Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell Sebagai Terapi Pasien Dengan Covid-19 Pneumonia

  • Peneliti utama: dr. Erlina Burhan Sp.P(K)
  • Pendanaan: Rp 1.980.600.000

4. Pengaruh Terapi Klorokuin, Azitromisin dan Suplementasi Jambu Biji Terhadap Eliminasi Virus SARS-CoV-2

  • Peneliti utama: Dr. Raden Rara Diah Handayani, Sp.P(K)
  • Pendanaan: Rp 600 juta

5. Pemberian Optimal Terapi Tambahan pada Pasien Covid-19 (Kajian Vitamin C, D, Zink dan Curcumin)

  • Peneliti utama: Ronald Winardi Kartika
  • Pendanaan: Rp 30 juta

6. Pemilihan Jenis Obat Anti-inflamasi sebagai Antipiretik Pasien Covid-19

  • Peneliti utama: Ronald Winardi Kartika
  • Pendanaan: Rp 30 juta

7. Pengembangan Vaksin SARS-CoV-2

  • Peneliti utama: Dr.dr. Budiman Bela SpMK(K)
  • Pendanaan: Rp 750 juta

8. Peran Psikoterapi Berbasis Video dalam Menurunkan Distres pada Pasien Terkait Covid-19 yang Dirawat di Ruang Isolasi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo

  • Peneliti utama: dr. Petrin Redayani Lukman, SpKJ(K), MPdKed
  • Pendanaan: Rp 200 juta

9. Profil Klinis, Faktor Risiko Penyakit, Uji Diagnostik dan Faktor Prognostik Mortalitas Covid-19 di Jakarta dan Sekitarnya

  • Peneliti utama: Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid.
  • Pendanaan: Rp 400 juta

10. Phylogenetic Analysis of Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus 2 in Jakarta

  • Peneliti utama: Prof. dr. Pratiwi Pudjilestari Sudarmono, PhD, Sp.MK(K)
  • Pendanaan: Rp 50 juta

Baca juga: Benarkah Obat Kumur Dapat Membunuh Virus Corona? Ini Penjelasan Ahli

11. Perbandingan Analisis Real-Q 2019-nCoV Detection Kit dengan Real Time PCR dalam Skrining Pasien dengan COVID-19

  • Peneliti utama: dr. Yulia Rosa Saharman, Sp.MK (K)
  • Pendanaan: Rp 46.840.000

12. Dampak Physical Distancing pada Masa Pandemik Covid-19 terhadap Prevalensi Adiksi Internet, Adiksi Nikotin, Alkohol dan Napza serta Faktor - Faktor yang Memengaruhinya pada Remaja dan Dewasa Muda di Indonesia

  • Peneliti utama: Dr. dr. Kristiana Siste, SpKJ(K)
  • Pendanaan: Rp 99.880.000

13. Kerentanan Pasien Rawat Inap Dengan Gangguan Neurologis terhadap Coronavirus Disease (Covid-19) di Ruang Perawatan Neurologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Ciptomangunkusumo, Jakarta

  • Peneliti utama: dr. Taufik Mesiano, Sp.S(K)
  • Pendanaan: Rp 200 juta

14. Perbandingan Metode VereCov Dengan rPCR Pada Sampel ODP di Laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI

  • Peneliti utama: dr. Tubagus Mohamad Kurniadi
  • Pendanaan: Rp 49.715.000

15. Risiko Penularan Coronavirus Disease (Covid-19) pada Tenaga Kesehatan di Ruang Lingkup Kerja Neurologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Ciptomangunkusumo, Jakarta

  • Peneliti utama: Dr. Ahmad Yanuar Safri, Sp.S(K)
  • Pendanaan: Rp 200 juta

16. Studi Kohort Kepatuhan dan Dampak Psikokognitif Karantina Covid-19

  • Peneliti utama: Dr. dr. Khamelia Malik, Sp.KJ
  • Pendanaan: Rp 69.400.000

17. Keterlibatan Sistem Saraf Dalam Infeksi Covid-19

  • Peneliti utama: DR. Dr. Yetty Ramli, Sp.S(K)
  • Pendanaan: Rp 400 juta

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Swab Test atau PCR

18. Pencegahan Depresi pada Lansia Pasca Covid-19: Deteksi Dini dan Strategi Intervensi

  • Peneliti utama: Martina Wiwie Setiawan Nasrun
  • Pendanaan: Rp 200 juta

19. Rerata Angka Kejadian Positif SARS-CoV-2 dari Organ Mata ODP, PDP dan pasien Positif Covid-19 di rumah sakit rujukan Covid-19 Jakarta: Potensi Deteksi Dini Infeksi SARS-CoV-2 dari Sampel Swab Konjungtiva Melalui Pemeriksaan real-time RT-PCR

  • Peneliti utama: dr. Rina La Distia Nora, SpM(K), PhD
  • Pendanaan: Rp 200 juta

20. Efek Penyesuaian Pelayanan Rehabilitasi Geriatri pada Status Fungsional Pasien Selama Pandemik; Profil Respon kardiorespirasi 6MWT pada Status Fungsional Pasien Ranap Bangsal Geriatri Terpadu Selama Pandemik; Profil Paparan Covid-19 pada Tenaga Medis Departemen Rehabilitasi Medik

  • Peneliti utama: dr. Melinda Harini, SpKFR
  • Pendanaan: Rp 35 juta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com