Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Gelombang Kedua Covid-19, Satu Distrik di Beijing Larang Olahraga dan Wisata

Kompas.com - 13/06/2020, 19:03 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah distrik di Beijing melarang aktivitas wisata pasca terjadinya infeksi virus corona yang berpusat di sekitar pasar grosir besar.

Kasus ini memicu kekhawatiran gelombang baru Covid-19.

Mengutip Reuters, Sabtu (13/6/2020), Chu Junwei, seorang pejabat Distrik Fengtai di barat daya Beijing, mengatakan, distrik itu dalam "masa darurat perang".

Baca juga: 100 Hari Virus Corona di Indonesia: Kabar Baik dan Catatan Penanganan Covid-19

Menurut Chu, hasil swab test 45 orang dari 517 orang yang diuji di pasar grosir di distrik Xinfadi menunjukkan positif virus corona meski tak satupun dari mereka menunjukkan gejala Covid-19.

Seorang juru bicara kota mengatakan, 6 pasien Covid-19 yang dikonfirmasi di Beijing pada Jumat (12/6/2020) telah mengunjungi pasar Xinfadi.

Dengan perkembangan ini, Beijing akan menangguhkan acara olahraga dan pariwisata antar provinsi.

Chu mengatakan, satu orang di pasar pertanian di distrik Haidian barat laut kota itu juga dinyatakan positif terkena virus corona tanpa menunjukkan gejala.

Sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus, distrik Fengtai telah mengunci 11 lingkungan di sekitar pasar.

Pihak berwenang menutup Pasar Xinfadi pada pukul 03.00 pada Sabtu waktu setempat setelah dua pria yang bekerja di sebuah pusat penelitian daging yang baru-baru ini mengunjungi pasar dilaporkan terinfeksi corona.

Tidak secara jelas bagaimana para pria itu terinfeksi.

"Penilaian awal menunjukkan bahwa kasus-kasus ini mungkin berhubungan dengan lingkungan yang terkontaminasi di pasar. Atau terinfeksi setelah kontak dengan orang yang terinfeksi. Kami tidak dapat mengesampingkan kasus-kasus berikutnya di masa depan," kata seorang pejabat di Pusat Pengendalian Penyakit Beijing, Pang Xinghuo.

Pihak berwenang Beijing sebelumnya menghentikan perdagangan daging sapi dan kambing di Pasar Xinfadi, selain penutupan pasar grosir lainnya di sekitar kota.

Baca juga: Apakah Kasus Virus Corona di Indonesia Mulai Menurun? Berikut Hasil Hitungan Peneliti

Merefleksikan kekhawatiran atas risiko penyebaran virus lebih lanjut, supermarket besar di Beijing mengeluarkan salmon dari raknya setelah ditemukan virus pada papan potong yang digunakan untuk impor salmon di pasar.

Pihak berwenang Beijing menyebutkan, lebih dari 10.000 orang di pasar akan dites asam nukleat untuk mendeteksi infeksi virus corona.

Pemerintah setempat juga membatalkan rencana untuk membuka kembali sekolah pada Senin (15/6/2020) untuk siswa di kelas satu hingga tiga karena kasus baru tersebut.

Otoritas kesehatan mengunjungi rumah seorang reporter Reuters di distrik Dongcheng, Beijing untuk menanyakan apakah dia telah mengunjungi Pasar Xinfadi, yang berjarak 15 km (9 mil).

Mereka mengatakan, kunjungan itu adalah bagian dari patroli yang dilakukan Dongcheng.

Pada Jumat (12/6/2020), China melaporkan 11 kasus Covid-19 dan tujuh infeksi virus tanpa gejala.

Keenam kasus yang terjadi dari transmisi lokal dikonfirmasi di Beijing.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 13 Juni: 7,7 Juta Terinfeksi | Cile Alami Lonjakan Kasus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

Tren
Aksi Heroik Karyawan Alfamart Semarang Kejar Pencuri hingga Terseret ke Aspal Diganjar Kenaikan Jabatan

Aksi Heroik Karyawan Alfamart Semarang Kejar Pencuri hingga Terseret ke Aspal Diganjar Kenaikan Jabatan

Tren
Buka mudikgratis.dephub.go.id, Motis Arus Balik 2024 Sudah 93 Persen

Buka mudikgratis.dephub.go.id, Motis Arus Balik 2024 Sudah 93 Persen

Tren
Biaya Kuliah Kedokteran UGM, UI, IPB, Undip, dan Unair Jalur SNBT 2024

Biaya Kuliah Kedokteran UGM, UI, IPB, Undip, dan Unair Jalur SNBT 2024

Tren
Viral, Video Ibu-ibu Makan Lesehan di Bandara Changi Singapura, Bagaimana Aturannya?

Viral, Video Ibu-ibu Makan Lesehan di Bandara Changi Singapura, Bagaimana Aturannya?

Tren
Syarat dan Biaya Perpanjangan SIM Mati Tanpa Bikin Baru, Berlaku pada 16-20 April

Syarat dan Biaya Perpanjangan SIM Mati Tanpa Bikin Baru, Berlaku pada 16-20 April

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com