KOMPAS.com - Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2020. Surat ini mengatur kriteria dan syarat perjalanan orang di masa adaptasi new normal.
Surat edaran tersebut disusun dengan maksud sebagai panduan perjalanan orang dalam masa adaptasi kebiasaan baru atau new normal menuju kehidupan produktif dan aman Covid-19.
Dalam SE tersebut dijelaskan setiap individu yang melakukan perjalanan orang dengan transportasi umum darat, perkeretaapian, laut dan udara harus memenuhi persyaratan.
Baca juga: Viral, Unggahan Diagnosis Berkode CVD Dikira Covid-19, Ini Penjelasan Dokter
Salah satunya yakni dapat menunjukkan surat keterangan uji tes PCR dengan hasil negatif. Hal itu diperlukan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Namun, sejumlah warganet pun sangat menyangsikan mengenai mahalnya tes PCR daripada harga tiket kereta dan juga pada penerbangan.
"Kenapa mesti ada hasil tes rapid/pcr, itu mahal admin,," tulis akun Twitter @hapit_cuapz.
Baca juga: Mengenal Apa Itu OTG dan Bagaimana Mengujinya?
Kenapa mesti ada hasil tes rapid/pcr, itu mahal admin,,
— Muhamad hapid (@hapit_cuapz) June 12, 2020
"Dalam penanganan kasus covid 19 hanya berpikir jangka pendek dan kisaran provit, contohnya tes PCR yang sangat MAHAL," tulis akun @OliverR33640966.
Baca juga: Viral, Video Seorang Ibu di Cirebon Diduga Siksa Anaknya, Ini Penjelasan Polisi
Dalam penanganan khasus covid 19 hanya berpikir jangka pendek dan kisaran provit, contohnya tes PCR yg sangat MAHAL.
— Raif Althaf Hasan (@OliverR33640966) June 11, 2020
"Bukan cuma tenaga medis yg gak bisa ketemu keluarga.. wong kere seperti Saya sdh lebih 3 bulan gak ketemu anak2 secara langsung.. sekarang udah ada tiket kereta murah, tapi harus tes pcr yg mahal..," tulis akun @AjahAes dalam twitnya.
Baca juga: Viral, Video Seorang Pria di Langsa Rusak Knalpot Sepeda Motornya Sendiri, Apa Sebabnya?
Bukan cuma tenaga medis yg gak bisa ketemu keluarga.. wong kere seperti Saya sdh lebih 3 bulan gak ketemu anak2 secara langsung.. sekarang udah ada tiket kereta murah, tapi harus tes pcr yg mahal..
— Aes ajah (@AjahAes) June 11, 2020
Baca juga: Viral Video Kecelakaan Tunggal di Tol Pemalang-Batang, Mobil Ditembus Besi Pembatas Jalan
Lantas, apa itu tes PCR dan mengapa harganya mahal?
Wakil Direktur Pendidikan dan Diklit sekaligus Jubir Satgas Covid-19 UNS dr Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, tes PCR bertujuan untuk memeriksa ada atau tidaknya RNA virus corona penyebab Covid-19.
Selain PCR, ada juga Tes Cepat Molekuler (TCM) di mana metode pemeriksaannya menyasar ke RNA atau molekuler.
Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat usap melalui hidung. Selain dari hidung, sampel cairan tubuh untuk tes ini juga dapat diambil dari dahak.
Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan
Tonang menjelaskan, metode TCM dan PCR jika dibandingkan dengan rapid test adalah hasilnya yang lebih cepat diketahui.
"Sama-sama metode PCR. (PCR dan TCM) sama-sama memeriksa ada tidaknya RNA virus Covid. Bedanya, waktu cepat dan kapasitas terbatas," ujar Tonang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/6/2020).
Namun, karena pertimbangan waktu yang cepat, TCM juga dapat disebut Rapid Test Molekuler.