KOMPAS.com - Selandia Baru tak melaporkan adanya kasus baru infeksi virus corona selama 21 hari terakhir atau tiga pekan ini.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Selandia Baru.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian juga mengonfirmasi bahwa 10 dari 16 klater dengan jumlah kasus besar telah ditutup.
Adapun, penutupan 10 klaster itu dilakukan setelah 28 hari sejak kasus terakhir tak lagi menjalani karantina atau perawatan.
Kementerian juga telah melakukan 2.950 tes sehingga kini total tes yang dilakukan di Selandia Baru sebanyak 304.832.
Negara ini masih akan melanjutkan tes virus corona. Menurutt data aplikasi NZ Covid Tracer seperti dikutip dari RNZ, ada 4.000 pendaftar baru sehingga total pendaftar saat ini sekitar 550.000.
Baca juga: Longgarkan Lockdown, Restoran dan Kafe di Selandia Baru Buka Kembali Termasuk McDonalds dan KFC
Kasus yang dikonfirmasi di Selandia Baru hingga saat ini ada sebanyak 1.154. Dari jumlah itu, sebanyak 21 orang meninggal dunia.
Melansir BBC, 9 Juni 2020, Selandia Baru telah mencabut hampir semua pembatasan di negaranya.
Di bawah aturan baru, jarak sosial tak diberlakukan, tak ada pembatasan publik, tetapi negara ini tetap menutup akses masuknya orang asing.
Selain itu, semua sekolah dan tempat bekerja kembali dibuka.
Pernikahan, pemakaman, dan transportasi umum diperbolehkan tanpa pembatasan.
Penguncian di Selandia Baru dilakukan pada 25 Maret 2020 dengan mengaktifkan level empat skala peringatan di mana sebagian besar bisnis tutup dan orang-orang diminta tetap berada di rumah.
Setelah lima minggu, skala menjadi level tiga pada April 2020. Saat itu, toko makanan dan beberapa bisnis telah dibuka kembali.
Pada pertengahan Mei 2020, ketika kasus terus menurun, akhirnya negara ini berpindah ke level dua.
Baca juga: Kabar Baik, Semua Pasien Covid-19 Selandia Baru Sudah Pulang dari RS
Sementara, perpindahan ke level satu yang awalnya direncanakan pada 22 Juni 2020 diajukan lantaran tak ada lagi kasus baru.
“Sementara, kita berada di posisi yang lebih aman, lebih kuat, masih belum ada jalan yang mudah untuk kembali ke kehidupan pra-Covid. Tetapi tekad dan fokus yang kita miliki pada respons kesehatan kita sekarang akan menjadi hal dalam pembangunan kembali ekonomi kita," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern.
Melansir dari The Guardian, meski telah melonggarkan pembatasan, ada sejumlah langkah yang diambil Selandia Baru dalam melindungi kesehatan warganya dalam jangka panjang.
Beberapa langkah yang diambil sebagai berikut:
Baca juga: Melihat Penerapan New Normal di Vietnam, Jerman, dan Selandia Baru