Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai PLTS di Rumah agar Hemat Listrik, Berapa Estimasi Biayanya?

Kompas.com - 11/06/2020, 19:06 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia kembali mengeluhkan soal kenaikan tagihan listrik akhir-akhir ini.

Meski begitu PLN tetap konsisten pada pernyataannya bahwa tarif tenaga listrik tidak naik sejak 2017.

Bahkan disampaikan melalui Twitter PLN bahwa tarif tenaga listrik tidak akan naik hingga September 2020.

Baca juga: Ramai di Twitter soal Tagihan Listrik Naik, Ini Penjelasan PLN...

Meski begitu warganet tetap meramaikan jagad Twitter dengan twit-twit mengenai kenaikan tarif listrik.

Banyak juga yang menyebutkan ingin pindah ke pembangkit listrik alternatif, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Baca juga: Soal Kenaikan Iuran BPJS, YLKI: Terkesan Sembunyi-sembunyi

Baca juga: Ombudsman Nilai PLN Tak Profesional dan Diperlukan Investigasi Intern

PLTS untuk rumah tangga

Panel surya di PLTS Daruba saat kunjungan Kamis (26/4/2018)KOMPAS.com/Yoga Hastyadi Widiartanto Panel surya di PLTS Daruba saat kunjungan Kamis (26/4/2018)

Kaprodi S2 Sistem Teknik Energi Fakultas Teknik Universitas Indonesia Eko Adhi Setiawan mengatakan PLTS bisa digunakan untuk rumah tangga.

"Ya listrik dari panel surya dapat digunakan untuk rumah tangga, saya sudah menggunakannya sejak 2018," katanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/6/2020).

Dia melanjutkan, sistem PLTS ada 3 jenis, yaitu on grid, off grid, on grid dengan baterai.

Baca juga: Soal Subsidi Listrik untuk 900 VA dan 1.300 VA, Bagaimana Seleksi dan Kuotanya?

PLTS on grid artinya PLTS di rumah terhubung dengan jaringan PLN, tidak butuh baterai. Komponennya adalah panel surya dan inverter saja.

Lalu PLTS off grid yaitu PLTS tidak terhubung jaringan PLN, artinya butuh baterai. Komponennya panel surya, inverter, dan baterai.

Sementara itu PLTS on grid dengan baterai artinya PLTS yang berada di rumah terhubung dengan jaringan PLN tetapi punya baterai juga.

Pada PLTS on grid komponennya panel surya, baterai, inverter, serta inverter dan baterai.

Baca juga: PLN Imbau Masyarakat untuk Mengirim Angka Stand Meter, Apa Itu?

Kelebihan dan kekurangan PLTS

Kantor baru Apple di Cupertino, Amerika Serikat, memiliki instalasi panel surya di atap yang menghasilkan listrik sebesar 17 megawatt. Kompleks kantor berbentuk melingkar ini diklaim 100 persen menggunakan energi terbarukan.Apple Kantor baru Apple di Cupertino, Amerika Serikat, memiliki instalasi panel surya di atap yang menghasilkan listrik sebesar 17 megawatt. Kompleks kantor berbentuk melingkar ini diklaim 100 persen menggunakan energi terbarukan.

Menurutnya ada kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan PLTS. Kelebihannya menurut Eko, selama ada sinar matahari, maka listrik dapat dihasilkan.

Selain itu energinya bersih, biayanya murah dibanding listrik PLN.

Eko mengatakan PLTS atau panel surya bisa bertahan hingga 20 tahun. Sementara inverter sekitar 5 tahun lebih.

Sementara itu kekurangannya adalah bila mendung listrik yang dihasilkan berkurang dan malam hari tidak beroperasi.

Pada PLTS yang juga menggunakan baterai, jika listrik PLN mati, maka listrik rumah tetap menyala.

Eko mengatakan penghematannya relatif. Saat musim kemarau bisa hemat sampai 50 persen. Sedangkan musim hujan 20-30 persen.

Baca juga: Berikut Cara Klaim Token Listrik Gratis pada Bulan Juni

Estimasi harga

Warga melintas di bawah instalasi panel surya di Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2017). Proyek Kementerian Perhubungan tersebut mampu menghasilkan tenaga listrik 500 kilo volt ampere (kVA) atau 500.000 watt sebagai upaya penghematan energi listrik operasional Terminal tipe A Tirtonadi. ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA Warga melintas di bawah instalasi panel surya di Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2017). Proyek Kementerian Perhubungan tersebut mampu menghasilkan tenaga listrik 500 kilo volt ampere (kVA) atau 500.000 watt sebagai upaya penghematan energi listrik operasional Terminal tipe A Tirtonadi.

Menurutnya, estimasi harganya beragam, tergantung produknya. Ada yang murah atau biaya investasinya kecil, tapi jelek kualitasnya.

Ada juga yang mahal atau relatif tinggi biaya investasinya tapi awet/tahan lama.

Sebagai gambaran, untuk daya listrik 1.200 VA, dibutuhkan modal sekitar Rp 20 juta.

Eko mengatakan komponen yang didapatkan adalah panel surya, inverter on grid, dan komponen lainnya seperti kabel.

Baca juga: Banyak yang Gagal Terima Subsidi Listrik 900 VA dan 1.300 VA, Apa Masalahnya?

Lalu untuk daya listrik 800 VA, imbuhnya sekitar Rp 15 juta. Sementara itu biaya baterai juga bervariasi sesuai kapasitasnya.

Sedangkan pemasangannya perlu teknisi agar aman, tidak asal pasang.

Terkait memilih PLTS atau tetap berlangganan listrik PLN, menurutnya, penggunaan PLTS bisa dikolaborasikan dengan PLN.

"Ini bisa digabung antara PLN dan PLTS, cara ini lebih baik. Keunggulannya nanti tagihan listrik PLN jadi turun," tuturnya.

Baca juga: Soal Subsidi Listrik untuk 900 VA dan 1.300 VA, Bagaimana Seleksi dan Kuotanya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Dapatkan Token Listrik Grati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

Tren
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Tren
Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Tren
Cara Membatasi Jumlah Perangkat yang Tersambung Hotspot di Ponsel Android

Cara Membatasi Jumlah Perangkat yang Tersambung Hotspot di Ponsel Android

Tren
Ramai soal Mobil Seruduk Gerobak PKL di Pasar Klewer Solo, Sopir Diduga Meninggal Saat Menyetir

Ramai soal Mobil Seruduk Gerobak PKL di Pasar Klewer Solo, Sopir Diduga Meninggal Saat Menyetir

Tren
Daftar Rudal Balistik yang Dimiliki Iran dan Israel

Daftar Rudal Balistik yang Dimiliki Iran dan Israel

Tren
Apakah Terlambat 1 Hari Membayar BPJS Kesehatan Terkena Denda? Ini Penjelasannya

Apakah Terlambat 1 Hari Membayar BPJS Kesehatan Terkena Denda? Ini Penjelasannya

Tren
Mengenal Isfahan, Kota Bersejarah yang Jadi Target Serangan Israel ke Iran

Mengenal Isfahan, Kota Bersejarah yang Jadi Target Serangan Israel ke Iran

Tren
7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

Tren
Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Tren
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Tren
Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Tren
Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Tren
Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com