Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Telur Infertil?

Kompas.com - 11/06/2020, 16:50 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

“Yang kita beli di warung itu, enggak mungkin menetas jadi anak ayam,” lanjut dia.

Baca juga: Simak, Ini Perbedaan Telur Ayam Infertil dengan Ayam Ras

Telur infertil bukan untuk konsumsi

Imron mengatakan, telur infertil sebenarnya aman untuk dikonsumsi. Akan tetapi, telur infertil memiliki risiko terkait pendeknya waku penyimpanan.

Selain itu, keberadaan telur infertil juga akan memengaruhi stabilitas penawaran dan permintaan telur konsumsi. Demikian pula stabilitas harga.

“Sebetulnya kalau dikatakan aman, ya aman. Masalahnya kalau infertil, ada masa harus diproses untuk ditetaskan. Jadi begitu keluar dari mesin, dia (telur) sudah berumur lama. Jadi ini memengaruhi masa simpan,” ujar Imron.

Oleh karena itu, ada potensi bahaya karena masa simpannya yang relatif pendek. Jika disimpan dalam waktu lama, kualitasnya tidak akan baik.

“Lain dengan telur konsumsi yang memang didesain ketika dia keluar dari induk, dia dikumpulkan untuk diedarkan. Kalau ini kan (infertil) begitu keluar dari induk disimpan dulu di mesin. Tetas dulu 18-21 hari atau selama beberapa hari. Begitu enggak menetas, baru dikeluarin,” ujar dia.

Dilarang diperjualbelikan

Imron menyebutkan, telur infertil bukan untuk konsumsi sehingga tak ada aturan pelarangan konsumsi telur ini dalam Peraturan Menteri Pertanian.

Akan tetapi, telur ini dilarang untuk diperjualbelikan.

“Kalau di Permentan, dilarang memperjualbelikan telur tertunas dan infertil. Artinya, baik yang sudah masuk mesin ataupun belum,” kata dia.

Bagi industri pembibitan yang memperjualbelikan, ada sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha.

Mengenai cirinya, Imron mengatakan, sulit membedakannya secara kasat mata dengan telur konsumsi.

Namun, jika telur dipecahkan, akan ditemukan ada titik merah pada bagian dalam telur.

Kulit telur infertil juga lebih pucat jika dibandingkan telur konsumsi yang kecoklatan.

Selain itu, jika dalam kelompok, telur infertil terlihat tidak homogen, berbeda dengan telur konsumsi yang umumnya seragam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com