Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki mencabut perintah tinggal di rumah untuk orang berusia di atas 65 dan untuk anak di bawah umur sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan.
Erdogan mengatakan bahwa perintah untuk tinggal di rumah bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun yang sebelumnya diberlakukan selama dua bulan, dicabut dengan syarat bahwa anak-anak kecil ditemani oleh orang tua.
Sementara itu, mereka yang berusia di atas 65 tahun diizinkan keluar antara jam 10 pagi dan 8 malam.
Mengutip New York Times, Selasa (9/6/2020), Turki telah mencabut pembatasan perjalanan antar kota dan mengizinkan restoran, kafe, taman, dan fasilitas olahraga dibuka kembali pada 1 Juni.
Baca juga: Sebabkan Komplikasi Jantung, Penelitian Klorokuin di Brazil Dihentikan
Seorang pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove mengklarifikasi soal ucapannya bahwa orang tanpa gejala COVID-19 sangat jarang menularkan virus corona.
"Apa yang saya maksudkan kemarin adalah sangat sedikit penelitian, sekitar dua atau tiga penelitian yang telah diterbitkan, yang benar-benar mencoba untuk mengikuti kasus tanpa gejala," kata Maria.
"Itu adalah subset studi yang sangat kecil," lanjutnya.
Maria menggunakan frasa sangat jarang dan dia berpikir hal tersebut adalah kesalahpahaman untuk menyatakan bahwa transmisi asimptomatik secara global sangat jarang.
Yang dia maksudkan adalah kelompok orang tidak mengalami gejala, tetapi masih dapat menginfeksi orang lain, dan sebanyak 40 persen penularan mungkin disebabkan oleh kasus tanpa gejala.
Baca juga: Saat WHO Lanjutkan Uji Coba Hidroksiklorokuin untuk Covid-19...