Perbatasan India akan kembali dibuka pada 8 Juni 2020 setelah sebelumnya ditutup selama satu minggu untuk menekan penyebaran virus corona.
Mengutip CNN, 7 Juni 2020, Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal membenarkan hal tersebut.
Pemerintah wilayah telah memutuskan untuk membuka perbatasannya dengan negara bagian yang berbatasan dengan Haryana dan Uttar Pradesh mulai Senin (8/6/2020).
Selain itu, Pemerintah Delhi juga akan mengizinkan pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat ibadah untuk melanjutkan kegiatannya dengan pedoman jarak sosial atau jarak fisik yang harus ditaati.
Meskipun banyak bisnis yang telah dibuka kembali, Pemerintah Delhi memutuskan untuk tetap menutup hotel-hotel dan wisma tamu bagi para wisatawan.
Pemerintah akan menggunakan fasilitas tersebut sebagai rumah sakit darurat Covid-19 jika jumlah kasus meningkat.
Selain itu, Pemerintah Delhi juga telah memutuskan untuk mencadangkan rumah sakit-rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah negara bagian dan rumah sakit swasta di ibu kota untuk penduduk Delhi ketika mereka mengizinkan semua rumah sakit pemerintah pusat untuk menerima orang-orang dari seluruh negara.
Hingga Senin (8/6/2020), jumlah total kasus virus corona di India sendiri adalah sebanyak 257.506 kasus dengan 7.207 kematian dan 123.848 pasien telah dinyatakan sembuh.
Baca juga: Kisah Rajesh Chouhan, Pekerja Migran India Berjalan Kaki 2.000 Km demi Pulang Kampung
Hingga kini, jumlah total kasus virus corona di Iran adalah sebanyak 171.789 kasus dengan 8.281 kematian dan 134.349 pasien telah dinyatakan sembuh.
Menteri Kesehatan menyebut peningkatan ini karena peningkatan pengujian yang dilakukan.
Sebelumnya, pemerintah terlihat telah dapat mengontrol penyebaran virus ini satu bulan yang lalu, tetapi gelombang kedua virus mungkin tengah terjadi.
Mengutip The Guardian, 7 Juni 2020, terlepas dari tingkat infeksi yang masih meningkat, otoritas secara progresif telah mencabut kontrol atas toko, masjid, sekolah, kantor, dan perjalanan.
Perbatasan dengan Turki juga telah dibuka untuk lalu lintas pengangkutan pada Kamis (4/6/2020).
"Alasan utama dari peningkatan jumlah ini adalah kami mulai mengidentifikasi orang-orang dengan sedikit atau tanpa gejala sama sekali" kata Kepala Epidemiolog Kementerian Kesehatan Mohammad-Mehdi Goya.
Baca juga: Gelombang Kedua Corona Iran: 3 Hari Berturut-turut Laporkan 3.000 Kasus