Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Arti serta Perbedaan antara Rapid Test dan Tes Swab

Kompas.com - 04/06/2020, 06:52 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Indonesia masih mengalami penambahan kasus baru Covid-19. Data dari KawalCOVID19 (3/6/2020) terdapat penambahan 684 kasus baru, sehingga total kasus positif saat ini mencapai 28.233 kasus.

Sementara itu, jumlah pasien yang dirawat sebanyak 18.129 orang dengan 8.406 orang dinyatakan sembuh. Sementara 1.698 orang dinyatakan meninggal dunia.

Selain itu, data tersebut juga menunjukkan sudah ada sebanyak 246.433 orang yang menjalani tes untuk mendeteksi Covid-19 dengan rasio positif mencapai 8,06 persen.

Tes untuk mendeteksi infeksi virus corona penyebab Covid-19 menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction), atau biasa disebut dengan tes swab. Selain itu, ada pula metode rapid test

Baca juga: Rapid Test Reaktif tetapi Tidak Lapor, Wanita Ini Gemparkan Tempat Pengungsian Korban Kebakaran

Perbedaan rapid test dengan swab test

Seperti diberitakan Kompas.com (27/3/2020) Berikut adalah perbedaan dari rapid test dengan pemeriksaan swab tenggorokan dan hidung yang selama ini digunakan untuk menentukan diagnosis Covid-19:

1. Jenis sampel

Pemeriksaan rapid test yang ada di Indonesia, dilakukan menggunakan sampel darah. Sedangkan pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.

2. Cara kerja

Rapid test memeriksa virus menggunakan IgG dan IgM yang ada di dalam darah. IgG dan IgM adalah sejenis antibodi yang terbentuk di tubuh saat mengalami infeksi virus.

Jika terinfeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM di tubuh akan bertambah. Hasil rapid test dengan sampel darah tersebut, dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM yang terbentuk di tubuh.

Jika ada, maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi. Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi Covid-19.

Baca juga: Mengenal Tes Swab Corona: Pengertian, Tahapan hingga Biayanya

Maka dari itu, orang dengan hasil rapid testnya positif, perlu menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorokan atau hidung.

Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis. Sebab, virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam, saat ia masuk ke tubuh.

Sampel lendir yang diambil dengan metode swab nantinya akan diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).

Hasil akhir dari pemeriksaan ini, nantinya akan benar-benar memperlihatkan apabila ada virus SARS-COV2 (penyebab Covid-19) di tubuh seseorang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com