Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Penggunaan Masker dan Jaga Jarak Kurangi Risiko Tertular Virus Corona

Kompas.com - 04/06/2020, 06:14 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber CNN

Namun, pesan yang bisa diambil adalah, langkah-langkah fisik tersebut efektif dalam mencegah Covid-19.

"Ini adalah langkah besar ke depan dalam pengetahuan kami, karena meta-analisis sebelumnya terutama didasarkan pada pencegahan influenza dan penyakit lain, yang tidak berperilaku sama dengan virus Covid-19," kata dia kepada Science Media Center di London.

Baca juga: Meninggal karena Menggunakan Masker Saat Olahraga, Benarkah Demikian?

"Dalam ketiga pertanyaan, bukti yang ada tampaknya mendukung. Misalnya, berjarak 1 meter dari orang lain tampaknya mengurangi kesempatan Anda untuk terkena Covid-19 sebesar 80 persen. Mengenakan masker mengurangi risiko Anda hingga 85 persen, dan mengenakan kacamata atau pelindung wajah tampaknya mengurangi risiko hingga 78 persen," kata Greenhalgh.

Sementara, seperti diketahui, rekomendasi terakhir WHO adalah, menyarankan semua orang, baik sehat maupun sakit untuk menggunakan masker.

Hal ini karena ditemukan banyaknya orang tanpa gejala yang ternyata terinfeksi virus corona.

Oleh karena itu, penggunaan masker oleh semua orang dianggap menjadi salah satu langkah pencegahan yang efektif.

Kebijakan setiap negara

Profesor kesehatan di Universitas Edinburgh, Linda Bauld, mengatakan, pertanyaannya, bagaimana seharusnya pemerintah dan masyarakat menafsirkan hasil ini.

"Temuan pertama dan mungkin yang paling berguna adalah masalah jarak fisik. Ada banyak keluhan bahwa panduan di Inggris pada jarak 2 meter itu berlebihan karena lebih dari di negara lain," kata Linda kepada Science Media Center.

"Tapi tinjauan ini mendukungnya. Mempertahankan jarak ini kemungkinan akan mengurangi risiko dibandingkan dengan 1 meter. Dengan demikian, jika memungkinkan, ini adalah jarak yang harus digunakan peritel dan pengusaha karena lebih banyak tempat dan tempat kerja dibuka kembali di masa depan," kata Bauld.

Baca juga: Amankah Pakai Masker Saat Olahraga? Ini Jawaban Dokter

Meskipun bukti terkait efektivitas masker masih rendah, Bauld menyarankan pemerintah untuk mewajibkan pemakaian masker.

Terutama, ketika berada di transportasi umum maupun ruang publik, termasuk memakai masker dalam ruangan yang menerapkan pembatasan jarak fisik.

Untuk petugas layanan kesehatan, penelitian ini menemukan bahwa masker N95 dan masker tipe respirator lainnya mungkin memberikan perlindungan yang lebih besar dari penularan virus dibandingkan dengan masker bedah atau masker katun atau kasa berlapis.

Meski demikian, Greenhalgh menyebut, tinjauan ini tidak melihat efek dari pemakaian masker untuk melindungi orang lain.

Dia mengatakan, masyarakat umum harus mengenakan masker kain, sementara masker respirator hanya digunakan oleh pekerja perawatan kesehatan.

Penelitian ini juga menekankan, meskipun semua metode tersebut digunakan dan digabungkan dengan benar, namun hal tersebut tidak memberikan perlindungan lengkap.

Justru langkah-langkah dasar seperti mencuci tangan sangat penting untuk mengurangi penularan.

Baca juga: Pengguna dan Pengemudi Grab Boleh Batalkan Pesanan Jika Ada yang Tak Pakai Masker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com