Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengingat Jatuh Bangun Stanley Ho, "Raja Judi Makau"

Kompas.com - 31/05/2020, 18:32 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stanley Ho Hung-sun meninggal dunia, Selasa, 26 Mei 2020 pada usia 98 tahun. Ia dilaporkan memiliki kekayaan senilai 14,9 miliar dollar AS.

Stanley dikenal sebagai orang yang menjadikan Makau sebagai kiblat judi internasional.

Namun, sebelum berhasil menjadikan Makau seperti saat ini, ia telah melewati berbagai hal dalam hidup yang telah membentuknya.

Masa-masa sulit

Mengutip CNN, Minggu (31/5/2020), Ho lahir pada tahun 1921. Ia mengalami masa-masa sulit saat ayahnya melarikan diri ke Saigon karena bisnisnya runtuh pada akhir tahun 1920-an.

Ayah Ho meninggalkan keluarga tanpa uang sepeser pun.

Tidak lama kemudian, terjadilah Perang Dunia II. Setelah serangan di Pearl Harbour pada 7 Desember 1941, Inggris dan Amerika menyatakan perang terhadap Jepang.

Tentara Jepang menyerbu koloni Inggris di Hong Kong. Akhirnya, kota tersebut pun "jatuh" pada hari Natal meskipun telah melakukan perlawanan sengit. 

Ho, yang pernah bekerja sebagai sipir serangan udara, membuang seragamnya karena takut dieksekusi saat Hong Kong berada di bawah dominasi Jepang.

Baca juga: Berkat E-commerce, Pria 40 Tahun Ini Jadi Orang Terkaya Ketiga China

Namun, tidak seperti ribuan orang yang meninggal karena kelaparan, berada dalam pertempuran atau jatuh ke tangan Jepang, Ho masih memiliki pilihan.

Paman buyutnya adalah Sir Robert Hotung, seorang komprador kaya Eurasia, orang China pertama yang tinggal di Hong Kong's Peak, sebuah distrik kaya di mana hanya orang Barat yang diizinkan tinggal.

Pada 1940-an, Sir Robert tinggal di Makau dan mengundang Ho untuk bergabung dengannya di koloni Portugis.

Dalam buku yang ditulis Phillip Snow tentang jatuhnya Hong Kong dan pendudukan Jepang, Ho mengatakan, "Saya menghasilkan banyak uang dari perang".

Baca juga: Berkat PUBG, Bos Tencent Depak Jack Ma dari Orang Terkaya China

Kota Perdamaian

Pada awal tahun 1940-an, dengan kebanyakan wilayah China berada di bawah kekuasaan Jepang, Makau berada dalam posisi yang unik.

Portugal tetap berada di posisi netral dalam perang hingga 1944. Oleh karena itu, Makau pun dianggap sebagai wilayah netral.

Koloni ini dikelola oleh Gubernur Portugis Gabriel Maurício Teixeira dan Dr Pedro José Lobo atau dikenal sebagai Dr Lobo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com