Menurut Deri, hingga kini, belum ada penelitian secara medis yang dapat memastikan bahwa daun sungkai dapat dijadikan sebagai obat alternatif bagi para pasien Covid-19.
"Sebelumnya, saya sudah dapat informasinya. Akan tetapi, secara medis, belum ada penelitiannya. Mungkin informasi awal bagi medis dan perlu penelitian lebih lanjut," ujar dia.
Kompas.com juga mengonfirmasi informasi ini kepada Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.
Wiku mengatakan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk dapat menyimpulkan bahwa daun sungkai dapat dijadikan sebagai obat Covid-19 seperti dalam informasi yang beredar.
"Iya betul, masih perlu penelitian," kata Wiku, saat dihubungi secara terpisah.
Sementara itu, mengutip pemberitaan Antara, 28 April 2020, Gubernur Jambi Fachrori Umar menginstruksikan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi untuk meneliti khasiat daun sungkai dalam mengobati Covid-19.
Perintah ini disebut berawal dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo, Rabu (22/4/2020), yang menyebut ada informasi tentang khasiat daun sungkai dan meminta bantuan Gubernur Jambi untuk mengadakan penelitian.
Masih mengutip Antara, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jambi, Johansyah, mengatakan, hasil penelitian akan segera dipublikasikan jika memang daun sungkai terbukti bisa mengobati Covid-19.
Daun sungkai atau Peronema canescens sebelumnya banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk demam, sakit kepala, sakit gigi, asma, hingga penyakit kulit seperti panu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.