Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Cara Mengatur Pola Tidur yang Baik Saat Pandemi Corona

Kompas.com - 28/05/2020, 17:29 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak diumumkan pertama kali adanya pasien positif Covid-19 pada 2 Maret silam, penyebaran virus corona di Indonesia masih belum menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan.

Bahkan jumlah kasus dan korban jiwa akibat virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut kian hari kian bertambah. 

Pemerintah pun gencar memberlakukan sejumlah kebijakan guna memutus rantai penyebaran virus corona.

Mulai dari penerapan work from home (WFH) dan school from home (SFH) bagi pekerja kantoran dan pelajar, saat ini juga tengah dipersiapan terkait penerapan new normal.

Baca juga: Waspada Gejala Baru Virus Corona, dari Sulit Berbicara hingga Halusinasi

Kebijakan tersebut tentu memerlukan adaptasi. 

Terlebih ketika biasanya melakukan rutinitas pekerjaan di kantor harus bergeser mengerjakannya di rumah.  Alhasil waktu untuk diri sendiri dan pekerjaan pun tercampur, termasuk bagi pekerja yang memiliki shift bekerja.

Dampaknya, pola tidur pun juga ikut terganggu di kala WFH berlaku.

Bagi sebagian orang, WFH yang terlalu lama membuat dirinya sulit mengatur pola tidur.

Baca juga: Waspada Gejala Baru Virus Corona, dari Sulit Berbicara hingga Halusinasi

Lalu, bagaimana cara agar kita dapat mengatur pola tidur yang baik?

Ahli kesehatan jiwa, dr Dharmawan SpKJ mengungkapkan, salah satu pola tidur yang baik yakni dengan melakukan sleep hygiene.

"Ada yang namanya sleep hygiene jadi salah satunya adalah bangun dan tidur dengan waktu yang tetap," ujar Dharmawan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/5/2020).

Menurutnya, WFH tetap menggunakan jadwal kerja seperti di kantor, misalnya mulai pukul 09.00 hingga 17.00.

Merujuk situs sleepfoundation.org, sleep hygiene merupakan sejumlah praktik dan kebiasaan yang diperlukan untuk memiliki kualitas tidur malam yang baik dan energi penuh di siang hari.

Kebiasaan menerapkan sleep hygiene ini dinilai penting, sebab seseorang dapat memperoleh kualitas tidur yang sehat dan berdampak pada kesehatan fisik dan mental.

Hal itu juga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com