Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SIKM untuk Balik Jakarta, Berikut Panduan Cegah Lonjakan Kasus Usai Lebaran

Kompas.com - 27/05/2020, 07:03 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat dari daerah yang ingin masuk Jakarta kini wajib menyiapkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).

Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam siaran pers di YouTube BNPB Indonesia, Senin (25/5/2020).

Jika tak punya SIKM masyarakat tak bisa masuk dan harus kembali ke daerah asal sesuai KTP. Anies menyampaikan, kebijakannya tersebut untuk memutus mata rantai distribusi Covid-19.

Baca juga: Pemalsu SIKM Bakal Dijerat Pidana, Ancaman hingga 12 Tahun Penjara

Lonjakan kasus setelah Lebaran

Epidemiolog Indonesia kandidat doktor pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman merespons hal tersebut.

Mengenai lonjakan kasus setelah Lebaran, menurutnya kemungkinan akan terjadi.

"Potensi lonjakannya besar. Mengingat terlihat masih banyak orang mudik dari beragam jalur," ungkap dia kepada Kompas.com, Selasa (26/5/2020). 

Selain itu, mengenai kebijakan tersebut, dia menjelaskan, orang-orang yang akan kembali ke Jakarta juga perlu membawa hasil tes PCR.

Dia keberatan karena menilai kebijakan tersebut mendadak dan membuat masyarakat tak sempat menyiapkannya.

"Walaupun ini bagus, namun pemerintah hendaknya dalam merancang setiap regulasi dan policy agar mempersiapkan juga sarana untuk masyarakat merespon aturan yang dikeluarkan tersebut," kata dia. 

Baca juga: Gugus Tugas: Wajib Tunjukkan Surat Rapid Test dan PCR jika Ingin ke Luar Daerah

Hal yang harus dilakukan jika kembali ke Jakarta

Beberapa opsi yang dia berikan kepada orang-orang yang akan kembali ke Jakarta antara lain sebagai berikut:

  • Mereka bisa jadi warga DKI Jakarta. Ini bisa terjadi dengan kerjasama antara pemerintah DKI Jakarta dan daerah asal.
  • Mereka bisa karantina mandiri di rumah dengan kewajiban lapor tiap hari ke Puskesmas lewat telepon seluler dan setelah 14 hari dapat surat pengantar pulang.
  • Dilakukan tes PCR di lokasi mudiknya. Pastikan hasilnya negatif dan saat itu juga langsung pulang. Dengan syarat dia tidak pulang dengan angkutan umum.
  • Bagi yang ber-KTP DKI Jakarta dikarantina di lokasi yang ditentukan pemda DKI Jakarta.
  • Selain itu bisa bekerjasama dengan kantor orang yang akan balik ke Jakarta tersebut. Hal itu terkait tes dan karantina.

Dia berharap pemerintah pusat dengan pemerintah daerah perlu bersinergi dalam membuat kebijakan. Selain itu kebijakan perlu disosialisasikan kepada masyarakat.

Masyarakat perlu dipandu supaya tidak menyebabkan masalah lain. Jadi masyarakat tidak dibiarkan mengambil atau mencari-cari solusinya sendiri.

Baca juga: 6.347 Warga Ajukan SIKM untuk Keluar Masuk Jakarta, Mayoritas Ditolak Pemprov DKI

Kapasitas laboratorium di bawah 7.000 per hari

Dia lalu menjelaskan soal kemampuan pengujian Indonesia. Dalam kondisi normal, kapasitas lab di bawah 7.000 per hari.

Padahal, saat ini sebanyak ratusan ribu hingga jutaan orang perlu tes virus corona dalam waktu cepat. Menurutnya, situasi bisa menjadi tidak mudah dan kontraproduktif.

"SIKM sebetulnya tidak terlalu efektif. Intinya kan kesadaran masyarakat. Karena risiko terpapar bisa terjadi tiap saat," ujar Dicky.

Dia berpesan perlu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya peran mereka dalam menekan penyebaran Covid-19. Tanpa peran masyarakat kemungkinan kecil berhasil.

Pemerintah juga tak bisa mengandalkan tes lantaran walau saat ini dites negatif, jika perilaku masyarakat tidak disiplin dalam mencegah penularan, maka bisa tertular dalam beberapa menit saja.

Jadi orang yang dites negatif kemarin, bukan berarti tetap negatif hari ini. Sehingga, menurutnya yang utama adalah penguatan tes, penelusuran kontak, dan isolasi pemerintah.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas, Laboratorium BPOM Lakukan Uji Spesimen Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com