Ketiga, kesatuan cara sosialisasi hingga istilah sebagai panduan dari para elite untuk melakukan panduan komunikasi dalam perperspektif pelayanan publik .
Kesatuan panduan komunikasi ini menjadi penting guna teciptanya etika dan atmosfer saling mendukung antarwarga dengan kebijakan pemerintahan di setiap fase pandemi dan setiap kebijakan.
Pada aspek ini, pandemi menjadi batu ujian para pemimpin bangsa yang lahir dari generasi maya alias media sosial serba viral.
Sebagian para elit malahan saling berbeda istilah mulai dari informasi hingga kebijakan. Mereka bahkan sibuk dengan pertengkaran politik dalam relasinya dengan dukung mendukung Pemilu.
Simak saja polemik istilah pulang kampung dan mudik, juga istilah “normal baru“ yang membingungkan dan perlu keterangan panjang lebar.
Simak pula informasi kecanggihan rumah sakit khusus Covid-19 dan informasi warga yang mengalami mondok di rumah sakit tersebut. Lantas, ada juga perdebatan pembangunan ibukota baru di tengah pandemi seperti ini.
Keempat, kemampuan menyatukan panduan komunikasi dengan beragam perspektif fakta dan data.
Psikologi krisis kemanusiaan terbesar senantiasa dipenuhi upaya warga menghubungkan kebijakan pemerintah dengan kenyataan di lapangan hari demi hari.
Akibatnya, cara-cara public relation alias propaganda media sosial dalam gaya Pemilu atau event atau produk malah menjadikan kontra produktif, bahkan melahirkan ketidakpercayaan publik.
Bisa jadi, panduan komunikasi formal semata-mata hanya hadir di TV atau medsos propaganda tanpa memilki impak di masyarakat. Dalam hidup sehari-hari masyarakat menjalankan pemecahan krisis dengan cara sendiri. Barangkali karena praktik komunikasi itu tidak berdampak maka mereka yang frustrasi kemudian menulis meme “Indonesia terserah".
Dalam krisis kemanusiaan ekonomi dan survival mati hidup, kekuatan propaganda tertelan oleh kenyataan hidup serta psikologi survival krisis jutaan warga. Ratusan juta orang mencari sendiri informasi dari berbagai sumber, entah dari media sosial, teman, pemimpin lokal hingga situasi sehari-hari dalam upaya memecahkan krisis dengan beragam bentuknya.
Catatan empat aspek mendasar di atas, belum lagi catatan detail lainnya, menunjukkan bahwa generasi elite politik milenial belum menjadi milenial efektif dalam kerja panduan komunikasi berbangsa, baik secara pelayanan publik, etika, hingga menumbuhkan kerja panduan dalam psikologi krisis warga. Mereka hanya melakukan kerja-kerja event atau public relation dan marketing.
Sebuah contoh konkret adalah perbedaan iklan produk dan layanan panduan berbangsa. Pada iklan produk terkandung manipulasi psikologi membeli dan terlena.
Pada iklan kebijakan pemerintahan, selayaknya tetap dalam etika menghubungkan spirit warga dalam memahami dan meilhat krisis serta ajakan solidaritas maupun kerja pelayanan dan kebangkitan.
Catatan di atas menunjukkan, saatnya pandemi menjadi medium pembelajaran terberbesar panduan komunikasi berbangsa.
Saatnya menata ulang panduan komunikasi berbangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.