Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hidroksiklorokuin untuk Corona, Apa yang Harus Diketahui?

Kompas.com - 22/05/2020, 11:05 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dirinya menggunakan obat malaria hidroksiklorokuin sebagai tindakan pencegahan terhadap Covid-19, meskipun para ilmuwan telah memperingatkan tentang efek sampingnya.

Penelitian sedang dilakukan untuk memeriksa apakah hidroksiklorokuin dan obat yang terkait klorokuin efektif terhadap virus corona.

Melansir BBC, Kamis (21/5/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan prihatin terhadap laporan individu yang melakukan pengobatan sendiri dan menyebabkan terluka parah.

Baca juga: Lebih dari 5 Juta Kasus, Ilmuwan AS Peringatkan untuk Tidak Mengandalkan Vaksin Corona

Masalah keamanan tersebut telah digaungkan oleh mantan pejabat tinggi kesehatan AS, Dr Rick Bright.

Pria yang yang bertanggung jawab mengembangkan vaksin corona tersebut dilepas dari jabatannya sebagai direktur Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan (BARDA) pada April silam.

Bright mengatakan fokus Trump pada obat-obatan ini telah sangat menganggu para ilmuwan federal.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, yang memberikan persetujuan darurat untuk penggunaannya dalam pengaturan tertentu saja, juga telah memperingatkan tentang beberapa kemungkinan efek sampingnya.

Baca juga: Saat AS Mulai Distribusikan Remdesivir untuk Pasien Covid-19 di 6 Negara Bagian...

Lonjakan permintaan global

Ilustrasi chloroquineshutterstock Ilustrasi chloroquine

Publisitas yang diberikan kepada obat hidroksiklorokuin telah menyebabkan lonjakan permintaan global.

Ada peningkatkan tajam yang dilaporkan dalam resep di AS untuk klorokuin dan hidroksiklorokuin.

Tablet yang mengandung klorokuin ini telah lama digunakan dalam pengobatan malaria untuk mengurangi demam dan peradangan, dan harapannya juga dapat bekerja melawan virus yang menyebabkan Covid-19.

Uji coba sedang berlangsung di berbagai negara tentang penggunaan obat untuk mencegah penyakit.

Baca juga: FDA Keluarkan Izin Terbatas Penggunaan Klorokuin untuk Pengobatan Covid-19 di AS

Sebagai bagian dari studi ini, pekerja garis depan yang terpapar virus menganggapnya sebagai profilaksis.

Sebuah percobaan telah dimulai di seluruh Eropa, Afrika, Aisa, dan Amerika Selatan, menguji 40.000 orang dengan hidroksiklorokuin, klorokuin, atau plasebo untuk melihat apakah ini efektif pada mereka yang mungkin terpapar virus.

Studi lain tengah mencari tahu apakah ini dapat membantu pasien yang telah mempunyai Covid-19.

Di AS, berbagai uji coba sedang dilakukan untuk kombinasi obat-obatan termasuk klorokuin, hidroksiklorokuin, dan antibiotik yang disebut azithromycin, untuk mengobati pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Namun, sejauh ini belum ada bukti yang cukup dari uji coba mengenai penggunaannya yang efektif dalam pencegahan atau pengobatan.

"Kami memerlukan uji klinis acak yang lebih besar dan berkualitas tinggi untuk mengevaluasi efektivitasnya dengan lebih baik," kata Kome Gbinigie dari University of Oxford, penulis laporan pengujian anti-malaria untuk Covid-19.

Terdapat pula risiko efek samping yang serius, termasuk kerusakan ginjal dan hati.

Baca juga: Berikut 8 Organ Dalam yang Terdampak Saat Tubuh Terinfeksi Covid-19

Negara mana yang mengizinkan penggunaannya?

Ilustrasi Hydroxychloroquine Sonis Photography Ilustrasi Hydroxychloroquine

Pada akhir Maret, FDA AS telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk obat-obatan ini dalam pengobatan Covid-19 untuk sejumlah kecil kasus rawat inap.

FDA tidak mengatakan bahwa obat pasti bekerja. Tapi, ini berarti dalam keadaan tertentu, rumah sakit dapat meminta dan menggunakan obat-obatan dari simpanan pemerintah untuk digunakan dalam pengobatan Covid-19.

Namun, pada 24 April 2020, FDA juga mengeluarkan peringatan tentang bahaya penggunaan zat-zat tersebut karena laporan masalah irama jantung pada pasien.

Negara-negara lain juga menyebarkan obat-obatan anti malaria ke berbagai tingkat.

Baca juga: Viral Video Seorang Anak Tangisi Ibunya yang Meninggal di Pelataran Toko, Bupati Tangerang: Serangan Jantung

Perancis telah memberi wewenang kepada dokter untuk meresepkan obat untuk pasien dengan Covid-19, tapi pengawas medis negara tersebut juga telah memperingatkan efek samping.

Kementerian kesehatan India merekomendasikan penggunaan hidroksiklorokuin sebagai pengobatan pencegahan untuk petugas kesehatan dan rumah tangga yang berhubungan dengan kasus yang dikonfirmasi jika memiliki resep dari dokter.

Namun, badan penelitian pemerintah India telah memperingatkan terhadap penggunaan obat anti-malaria yang tidak dibatasi, di mana ini merupakan percobaan dan hanya untuk situasi darurat.

Beberapa negara Timur Tengah juga telah mengizinkan penggunaannya atau sedang melakukan uji coba.

Baca juga: Bukan China, India Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia

Apakah tersedia cukup?

Karena minat pada obat ini telah tumbuh sebagai pengobatan potensial untuk Covid-19, banyak negara telah melihat tingginya permintaan disertai kekurangan.

Klorokuin dan turunannya telah lama tersedia di apotek, terutama di negara berkembang, untuk pengobatan malaria.

Ini terlepas dari kemanjurannya yang menurun terhadap malaria, karena penyakit ini menjadi semakin resisten.

Sejumlah negara membatasi penjualan sehingga klorokuin hanya tersedia dengan resep dokter atau di rumah sakit.

India, produsen utama obat anti malaria ini, pada satu titik menghentikan ekspor. Namun, mencabut larangan itu setelah Presiden Trump mengajukan permohonan pribadi kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Baca juga: WHO, Pelonggaran Lockdown, dan Angka Kematian di AS...

Di Nigeria, rumah tangga masih secara teratur menggunakan tablet yang mengandung klorokuin untuk mengobati malaria, meskipun itu dilarang pada 2005 untuk penggunaan lini pertama karena efektivitasnya menurun.

Tapi kabar tentang kemungkinan penggunaannya terhadap Covid-19 menyebabkan meningkatnya permintaan.

Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria mengatakan kepada orang-orang untuk berhenti menggunakannya.

Baca juga: Sebabkan Komplikasi Jantung, Penelitian Klorokuin di Brazil Dihentikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com