Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Racikan Pemutih Kulit Pakai Tepung dan Bubuk Kunyit, Ini Bahayanya

Kompas.com - 20/05/2020, 12:19 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Mengani hal ini, Dedi menjelaskan, seseorang harus terlebih dulu mengetahui jenis kulitnya masing-masing.

Sebab, tipe kulit orang Indonesia pada dasarnya berada di tipe kulit Fitzpatrick III/IV atau kuning sampai sawo matang.

"Jadi ya enggak bisa putih seperti orang bule atau ras Mongoloid," ujar Dedi.

"Kalaupun ingin lebih putih dari warna kulit yang sekarang, patokan paling mudah adalah pada warna kulit lengan atas bagian dalam," lanjut dia.

Meski begitu, Dedi memberikan sejumlah tips untuk mencerahkan kulit tidak dengan tindakan yang menimbulkan efek samping.

Menurutnya, apabila seseorang menginginkan kulitnya lebih cerah dan sehat, dapat melakukan penambahan nutrisi dari dalam, seperti mengonsumsi air putih, sayur, dan buah, serta suplemen atioksidan.

"Untuk suplemen antioksidan yang cocok, sebaiknya konsultasikan ke dokter," tambah dia.

Baca juga: Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan

Kemudian, untuk perawatan tubuh dari luar, dapat menggunakan lotion pencerah badan yang aman dan pastikan sudah bertanda BPOM.

Selain itu, penggunaan tabir surya saat melakukan kegiatan di outdoor dapat juga dilakukan.

"Saya sampai sekarang bingung dengan stigma bahwa cantik itu putih. Dan ternyata itu masih ada sampai sekarang," ujar Dedi.

"Cantik itu enggak harus putih. Karena sejatinya kita orang Indonesia tidak mungkin kulitnya seperti orang bule. Justri kita dengan warna kulit seperti ini ditakdirkan cocok untuk iklim dan cuaca di khatulistiwa yang sinar mataharinya cukup tinggi," lanjut dia.

Dedi menambahkan, warna kulit orang Indonesia yakni kuning langsat hingga sawo matang di mana warna pigmen ini menunjukkan kulit kita cukup untuk beradaptasi di wilayah khatulistiwa.

Namun, ia menyayangkan bilamana ada masyarakat yang semua orang ingin instan memutihkan kulit dengan kualitas bagus dan harga murah.

Tentunya tindakan tersebut tidak luput dari adanya risiko.

Baca juga: Berikut Bahaya Konsumsi Daging Babi Menurut Para Ahli Gizi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com