KOMPAS.com - Herd immunity adalah kondisi ketika sebagian besar kelompok atau populasi manusia kebal terhadap suatu penyakit karena sudah pernah terpapar dan sembuh dari penyakit tersebut.
Istilah ini mulai dikenal oleh publik setelah pandemi virus corona penyebab Covid-19 mewabah di Indonesia. Meski dinilai bisa menghambat penyebaran virus, namun strategi ini dapat memakan korban dalam jumlah besar.
Untuk mencapai herd immunity, setidaknya 70 persen dari populasi harus terinfeksi terlebih dahulu. Apabila penduduk Indonesia dianggap sebanyak 270 juta, maka sedikitnya 189 juta harus terinfeksi untuk mendapatkan herd immunity.
Kemudian, dari angka tersebut kemungkinan orang yang meninggal bisa mencapai satu juta orang.
Baca juga: Opsi Herd Immunity, Jusuf Kalla: Jangan Coba-coba, Korbannya Banyak
Meski risiko penerapan herd immunity sangat tinggi, namun sebagian masyarakat meyakini bahwa strategi ini akan dipakai oleh pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Hal tersebut dapat dilihat di sosial media, salah satunya postingan warganet Twitter dengan akun @ekoce:
Dear pak @jokowi. Hampir 2 bulan pak saya terpaksa tutup warung ga ada penghasilan, kalo memang ujung2 e herd immunity, kampus2 cepet disuruh masuk aja pak. Mall2 buka lagi. Biar ekonomi muter lagi. Toh kebanyakan orang indonesia kan percaya hidup mati ditangan tuhan
Unggahan tersebut kemudian ditanggapi oleh akun @rizkyfirli_97 di kolom replies:
Ujungnya pasti herd immunity sih yakin gw. Namanya juga third world country
See? Udah paling cocok indonesia pake sistem Herd Immunity aja hehe.. dripda sayang2 duit negara banyak abis trus bkin gk stabil, tpi manusianya begini semua ????
— Dotdae Cici???? | FYI???? (@JunDongspoop) May 18, 2020
Dah lah Herd Immunity, Valid no debat pic.twitter.com/UuuoM9yUVU
Pemerintah sendiri telah menyatakan bahwa mereka tidak memakai strategi herd immunity dalam penanganan Covid-19, hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
"Pertanyaannya apakah kita pakai itu? Jawabannya tidak," ujar Yuri seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (13/5/2020).
Baca juga: Ingatkan Bahaya Herd Immunity, WHO: Manusia Bukan Kawanan Ternak
Kemunculan spekulasi terkait herd immunity tentunya tidak muncul begitu saja.
Pemerintah justru mewacanakan pelonggaran PSBB ketika kasus angka kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya.
Pengurangan kadar PSBB dimulai dari sektor transportasi lantaran pemerintah menilai perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia menurut dia mulai melandai.
"Pengurangan pembatasan di bidang perjalanan, salah satu aspek yang diujicobakan. Ini jadi taruhan apakah nanti kita akan lakukan untuk di sektor-sektor yang lain," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy seperti diberitakan Kompas.com (17/5/2020).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.