Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah AS Berencana Tuntut Google Atas Dugaan Monopoli Iklan

Kompas.com - 18/05/2020, 10:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Google harus kembali bersiap menghadapi dugaan telah melakukan tindakan monopoli dalam usaha bisnisnya. 

Hal itu setelah Departemen Kehakiman Amerika Serikat beserta gabungan koalisi jaksa agung dari berbagai negara bagian berencana untuk mengajukan gugatan hukum kepada Google terkait dakwaan antimonopoli.

Laporan tersebut dikeluarkan oleh The Wall Street Journal yang kemudian dikutip oleh The Verge, Minggu (17/5/2020).

Kemunculan laporan tersebut juga sesuai dengan pernyataan yang sempat dikemukakan oleh Jaksa Agung AS William Bar.

Baca juga: Penggunaan Google Clasroom di Masa PSBB dan New Normal di Tahun Ajaran Baru

Bar menyebut bahwa keputusan resmi akan segera dicapai setelah adanya proses penyelidikan pada musim panas ini.

Sementara itu, Jaksa Agung Texas Ken Paxton juga mengonfirmasi hal tersebut. Ia juga berharap bahwa proses investigasi bisa selesai pada musim gugur.

Meski demikian, Paxton tidak menyebut secara jelas tuntutan apa yang akan dilayangkan kepada Google.

Upaya AS mengatur Google

Investigasi ini merupakan salah satu upaya terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah AS dalam mengatur bisnis Google.

Google sendiri bertindak kooperatif dengan menyerahkan lebih dari 100 ribu dokumen kepada penyelidik kasus ini.

Paxton mengatakan bahwa fokus utama dari penyelidikan ini adalah jaringan periklanan online yang dimiliki oleh Google.

"Kami pikir Google memiliki 7.000 titik data yang berkaitan dengan setiap manusia. Selain itu mereka juga mengendalikan pembeli, penjual dan pasar. Kami khawatir bahwa hal ini memberi mereka terlalu banyak kekuatan," kata Paxton.

Investigasi ini meliputi peran Google dalam bisnis periklanan yang dinilai sangat masif. Namun, investigasi ini tidak melibatkan kebijakan-kebijakan Google pada platform yang dimilikinya, seperti YouTube dan Google Play Store.

Baca juga: Samsung Sempat Tertawai Android Sebelum Diakuisisi Google

Investigasi ini juga menarik perhatian politisi, terutama mesin-mesin politik Partai Republik yang segera menjadikannya bahan kampanye.

Konfirmasi Google

ilustrasi Google9to5google.com ilustrasi Google

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com