Setiap kali ia berpikir bahwa penyakitnya akan segera sembuh, gejala-gejala tersebut kembali muncul.
"Ini sangat membuat frustasi. Banyak orang mulai ragu pada dirinya sendiri," tambah dia.
Baca juga: 10 Gejala Kunci Terinfeksi Virus Corona, Tetap Waspada karena Covid-19 Belum Reda
Garner menyebut bahwa virus menyebabkan banyaknya perubahan imun dalam tubuh, banyak patologi aneh yang belum dapat dipahami.
Berdasarkan penelitian terbaru, sekitar 1 dari 20 pasien Covid-19 mengalami gejala yang muncul dan hilang dalam waktu yang lama.
Waktunya beragam, bisa dua bulan, tiga bulan, atau bahkan lebih.
Garner mengatakan, salah satu penyakit yang menunjukkan kesamaan pola ini adalah DBD.
"Demam berdarah memiliki gejala yang datang dan pergi," ujar dia.
Sementara itu, Profesor Tim Spector dari King's College London, memperkirakan, ada sejumlah kecil orang tetapi signifikan, yang mengalami bentuk gejala panjang atau long tail dari virus.
Spector sendiri merupakan kepala tim penelitian King's College London yang mengembangkan aplikasi pelacak Covid-19.
Aplikasi ini memungkinkan orang yang terduga memiliki penyakit tersebut untuk menuliskan gejala yang dialaminya setiap hari.
Hingga kini, tercatat 3-4 juta orang telah menggunakannya, kebanyakan warga Inggris dan Amerika Serkat.
Baca juga: Sakit Perut Bisa Jadi Gejala Awal Virus Corona pada Anak-anak
Spector memperkirakan, 200.000 orang di antaranya melaporkan gejala yang berlangsung selama masa penelitian, yaitu 6 minggu.
Ada data klinis yang baik dan tersedia untuk pasien-pasien yang pada akhirnya harus pergi ke rumah sakit.
"Orang-orang ini mungkin dapat kembali bekerja. Ada sisi lain dari virus ini yang tidak memperoleh banyak perhatian karena konsep 'jika kamu tidak mati maka kamu baik-baik saja'" kata Spector.
Semakin banyak informasi yang tersedia, semakin terlihat bahwa model Covid-19 yang telah disusun oleh pemerintah terlihat kedaluarsa.
Banyak pasien Covid-19 yang tidak mengalami batuk dan demam.
Alih-alih merasakan gejala tersebut, mereka justru mengalami nyeri otot, radang tenggorokan, hingga sakit kepala.
Hingga kini, aplikasi yang dikembangkan Spector dan timnya telah melacak 15 jenis gejala yang berbeda.
"Saya telah mempelajari 100 penyakit dan Covid-19 adalah yang teraneh yang pernah saya lihat selama karier medis saya," kata Spector.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.