Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Peringatkan Gelombang Kedua Corona di Eropa, Tanda Awal Sudah Muncul

Kompas.com - 14/05/2020, 18:31 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona masih terus menyebar di berbagai belahan dunia. Ada negara yang sudah mengklaim bisa mengatasi penyebarannya, meski banyak juga yang belum.

Bagi negara yang telah berhasil, mereka menghadapi ketakutan selanjutnya yaitu gelombang kedua.

Gelombang kedua virus corona bisa muncul jika pemerintah tidak cermat dalam membuat kebijakan.

Baca juga: Penemuan Tes Antibodi untuk Deteksi Virus Corona, Sampel Darah dan Manfaatnya...

Di Eropa misalnya, banyak pakar memperingatkan akan terjadinya gelombang kedua jika negara-negara di Eropa melonggarkan lockdown atau penguncian wilayah.

Baru-baru ini Eropa melonggarkan lockdown.

Dikutip Euronews, Selasa (12/5/2020), Juru Bicara Komisi Eropa Stefan de Keersmaecker mengatakan negara-negara anggota harus mempersiapkan diri untuk gelombang infeksi kedua.

Dia menambahkan mereka juga harus mengambil peluang untuk meningkatkan sistem pengawasan yang ada.

Negara-negara Anggota Uni Eropa diminta untuk mengangkat pembatasan atau lockdown secara bertahap dan hati-hati dengan mempertimbangkan data epidemologis yang tersedia.

Sebagian besar pakar memperingatkan gelombang kedua bukan pertanyaan apakah akan terjadi, tapi kapan akan terjadi.

Baca juga: Kenali Masa Inkubasi Virus Corona di Dalam Tubuh, Berapa Lama?

Tanda-tanda awal

Ilustrasi alat tes antibodi virus corona untuk mendeteksi secara akurat Covid-19. Ilustrasi alat tes antibodi virus corona untuk mendeteksi secara akurat Covid-19.

Dilansir Politico, Senin (11/5/2020), Kepala Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Eropa Andrea Ammon mengatakan bahaya langsung bisa datang dari pencabutan langkah-langkah lockdown saat ini.

Jika langkah-langkah ini diangkat terlalu cepat tanpa disertai dengan pengujian, pelacakan kontak, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan, maka gelombang kedua akan segera datang.

Tanda-tanda awal sudah mulai terlihat. Setelah melonggarkan batasan, Jerman mencatat peningkatan tingkat reproduksi virus di atas 1.

Artinya, bahwa setiap satu orang yang terinfeksi dapat menularkan virus ke lebih dari satu orang.

Hal itu secara efektif berkontribusi pada peningkatan eksponensial dalam jumlah kasus.

Setelah membuka kembali sekolah dan taman kanak-kanak, Denmark juga mencatat kenaikan jumlah kasus, tapi di bawah angka 1.

Sementara itu Belgia, baru saja mengizinkan rumah tangga untuk menerima tamu 4 orang dan memperbolehkan toko buka lagi.

Mereka mengamati relaksasi itu berdampak pada jumlah kasus.

Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com