Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Wisata Cari Pemandu untuk Virtual Tour, Berminat? Ini Syaratnya

Kompas.com - 14/05/2020, 16:00 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta Api (KA) Wisata mengadakan program virtual tour yang dilaksanakan selama pandemi virus corona.

Program ini melibatkan mereka yang berminat menjadi pemandu wisata virtual, yang dilakukan secara online melalui aplikasi zoom.

"Jadi ini salah satu program yang kami create untuk menciptakan adventurer baru di masyarakat, yang mungkin nanti bisa kami ambil karyanya untuk kami tampilkan di program virtual tour kami," kata anggota tim Humas KA Wisata Veronica saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/5/2020).

Pemandu wisata ini akan dipilih oleh tim KA Wisata, setelah mengirimkan video dan dinyatakan lolos.

Setiap program berjalan, pemandu wisata akan mendapatkan upah untuk jasanya sebesar Rp 500.000. Anda berminat?

Pendaftaran pemandu wisata sejauh ini tidak dibatasi dan terbuka bagi siapa saja yang berminat mengenalkan daerah wisata di sekitar tempat tinggal mereka.

Seleksi awal dilakukan melalui video yang menampilkan destinasi wisata yang diajukan peserta.

Persyaratan pemandu virtual tour

Berikut sejumlah syarat dan ketentuan bagi peserta yang berminat mendaftarkan diri sebagai pemandu wisata virtual:

  • Familiar dengan aplikasi Zoom
  • Lokasi tempat wisata terdapat koneksi internet
  • Mengunggah video teaser lokasi dan narasi menggunakan link youtube
  • Tim terdiri dari satu tour guide dan satu videografet
  • Destinasi wisata sekitar peserta
  • Mempunyai rekening bank
  • Menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
  • Akomodasi dan koneksi internet menjadi tanggung jawab peserta
  • Link youtube yang akan diikutsertakan kemudian dikirimkan ke nomor kontak yang tertera.

Rekrutmen ini akan berlangsung hingga 30 Juni 2020.

Virtual tour

Sementara, bagi mereka yang berminat mengikuti virtual tour ini akan dikenai biaya tertentu yang ditentukan oleh KA Wisata.

"HTM atau harga tiket masuknya tergantung dari virtual tour-nya," ujar Vero.

Contohnya, program virtual tour yang sudah berjalan untuk Kota Yogyakarta.

Dalam acara tersebut terdapat dua jenis HTM, yaitu HTM normal dan HTM dengan bundling satu kotak bakpia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Kereta Api Pariwisata (@kawisata) on May 6, 2020 at 5:50pm PDT

Sebesar 10 persen dari harga tiket akan digunakan untuk membantu korban terdampak pandemi Covid-19.

Vero mengungkapkan, peminat virtual tour ini cukup banyak.

"Tour kami yang pertama itu di Lawang Sewu, Semarang. Yang daftar sampai 173 orang," kata dia.

Jika memang jumlah peserta membludak, maka akan dibagi beberapa sesi. Satu sesi minimal berjalan selama 40-50menit.

"Bahkan ada yang lebih," ujar Vero.

Informasi seputar virtual tour yang akan berjalan, akan diumumkan melalui media sosial KA Wisata, di antaranya Instagram @kawisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

Tren
Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Tren
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Tren
Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Tren
Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Tren
Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com