PELONGGARAN pembatasan sosial atau lockdown dalam memerangi pandemi Korona mulai dilakukan sejumlah negara. Hal ini seiring dengan tren penurunan jumlah kasus baru.
Spanyol, negara dengan lebih dari 217 ribu kasus atau terbanyak kedua setelah Amerika Serikat, mulai mengizinkan operasional sektor konstruksi, manufaktur, dan sejumlah jasa.
Penambahan kasus baru di Spanyol saat ini menyusut di bawah seribu kasus per hari. Penambahan tertinggi kasus baru di negara ini tercatat sebanyak 9.600 kasus per hari pada 25 Maret lalu.
Prancis yang mencatatkan lebih dari 100 ribu kasus juga telah mengumumkan rencana pelonggaran menyusul penurunan jumlah kasus baru di bawah seribu kasus per hari. Sekolah dan pertokoan di Prancis kembali dibuka secara bertahap mulai 11 Mei.
Kebijakan serupa juga mulai dilakukan oleh Amerika Serikat, Jerman, Italia, Denmark, Iran, Arab Saudi, India, Korea Selatan, Singapura, hingga Selandia Baru.
Cina, sebagai negara asal muasal virus Korona, bahkan telah mencabut lockdown di Wuhan sejak awal April. Berbagai objek wisata di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai telah dibuka dan kembal ramai oleh pengunjung.
Namun, tak seluruhnya melakukan pelonggaran karena penurunan kasus baru. Di sejumlah negara, kebijakan pelonggaran diambil karena pertimbangan ekonomi meski tren kenaikan jumlah kasus baru masih berlangsung.
Ini dilakukan oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia. Negara-negara tersebut dilaporkan tengah mempersiapkan pelonggaran kebijakan meski penambahan kasus baru belum mereda.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, dalam konferensi pers awal Mei lalu, memahami kesulitan negara-negara dalam mempertahankan pembatasan sosial atau lockdown.
Namun, negara-negara ini harus siap untuk kembali melakukan pengetatan jika kasus Korona kembali melonjak.
Lonjakan kasus terjadi di Korea Selatan saat kehidupan di negara tersebut berangsur normal. Lebih dari dua belas kasus baru dilaporkan terjadi di Itaewon pada Sabtu (9/5/2020) lalu yang berkaitan dengan klub malam di kota tersebut.
Akibatnya, semua klub malam dan bar diperintahkan tutup. Pemerintah Korsel mulai mengendurkan aturan social distancing sejak Rabu (6/5/2020) lalu.
Tren pelonggaran agaknya juga mulai melanda Indonesia. Pemerintah tengah mempersiapkan kebijakan pelonggaran atau relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan relaksasi bertujuan agar perekonomian tetap berjalan, namun tetap dalam koridor protokol kesehatan. Ia mengatakan banyak masyarakat yang mengeluhkan kesulitan mencari nafkah.
Lini masa relaksasi bertahap untuk memulihkan pekonomian pun beredar di media.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.