KOMPAS.com - Perjalanan menemukan vaksin dan obat virus corona Covid-19 memang masih panjang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kemungkinan vaksin tersebut baru akan tersedia paling cepat 2021.
Saat ini sejumlah perusahaan dan negara mulai dari AS, China ke Jerman, para ilmuwan bekerja sepanjang waktu untuk menemukan vaksin melawan virus corona baru.
Sebagian besar program berada pada tahap awal, yang berarti standar data, uji klinis dengan plasebo "buta" dan kelompok terapi yang masih memerlukan waktu.
Dalam waktu normal, proses untuk menyetujui obat atau vaksin lambat dan melelahkan. Hal itu dapat dipercepat tetapi dengan risiko bahaya yang tidak terduga.
Ketika aturan dilonggarkan dalam keinginan untuk mendapatkan vaksin ke pasar dengan cepat, penting untuk mengarahkan pandangan skeptis pada data yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Mungkin juga bisa muncul lebih dari satu vaksin yang dapat digunakan.
Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021
Dikutip dari Bloomberg, dalam epidemi polio tahun 1950-an, para ilmuwan mengembangkan dua jenis, pertama suntikan dan kemudian tetes oral, untuk membantu memberantas penyakit.
Berikut sejumlah perusahaan medis yang sedang meneliti kandidat antivirus corona:
Johnson & Johnson
Dengan anggaran satu miliar dollar AS, Johnson & Johnson bekerjasama dengan pemerintah AS untuk menguji vaksin, J&J berencana untuk memulai uji coba manusia pada bulan September.
Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.