Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shanghai Disneyland Kembali Dibuka, Tiket Habis dalam Hitungan Menit

Kompas.com - 11/05/2020, 13:09 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber SCMP

KOMPAS.com - Setelah persebaran virus corona di Shanghai, dan China pada umumnya berhasil tertangani, aktivitas perekonomian dan kegiatan masyarakat sehari-hari perlahan kembali berjalan normal.

Salah satunya terlihat dari pembukaan kembali Shanghai Disneyland, resor terbesar milik Disney yang ada di Asia.

Namun, pembukaan kembali ini masih dibatasi hanya untuk sepertiga dari kapasitas tamu yang bisa ditampung tempat wisata yang identik dengan tokoh Mickey dan Minnie Mouse itu.

Jika normalnya kapasitas Shanghai Disneyland mencapai 80.000 wisatawan, maka kali ini hanya dibuka unyuk sekitar 26.000 wisatawan.

Pembatasan ini untuk memberi ruang yang lebih lebar kepada para pengunjung agar tetap mempraktikkan physical distancing selama berwisata.

Baca juga: Cegah Corona, Disneyland akan Berlakukan Cek Suhu Tubuh untuk Pengunjung

Tiket habis terjual

Dikutip dari South China Morning Post, Senin (11/5/2020), tiket untuk hari ini yang dibanderol dengan harga 53 dollar Amerika atau sekitar Rp 835.000 ludes diserbu masyarakat yang sudah lama menjalani berbagai pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.

Bahkan, tiket yang penjualannya dibuka pada Jumat (8/5/2020) itu habis terjual hanya dalam hitungan menit.

Tidak hanya tiket yang dibatasi, sebagai upaya tetap menerapkan protokol keamanan Covid-19, kunjungan wisatawan pun dibagi dalam beberapa slot waktu yang berbeda.

Untuk slot pertama, terdapat 200 pengunjung yang masuk ke area taman bermain itu pada pukul 09.30 waktu setempat, saat gerbang dibuka.

Pengunjung lain yang telah memiliki tiket akan diizinkan masuk, sesuai dengan waktu yang tertera di tiket yang telah mereka pesan dan bayar.

Meski telah kembali dibuka dan dengan kuota pengunjung yang diperkecil, beragam fasilitas juga pertunjukan di dalamnya juga sangat terbatas. 

Misalnya, parade dan pertunjukan kembang api yang ditangguhkan, teater dan area bermain anak ditutup, serta larangan pada pengunjung berinteraksi terlalu dekat seperti berfoto dengan Mickey Mouse, Elsa, atau karakter Disney lainnya.

Namun, untuk sebagian besar wahana dan atraksi lainnya tetap dijalankan, termasuk toko, kafe, dan restoran yang tetap dibuka.

Baca juga: Disneyland Hong Kong Izinkan Lahannya Digunakan untuk Fasilitas Karantina Virus Corona

Disneyland Hong KongShutterstock Disneyland Hong Kong
Sebelum akhirnya dibuka, Shanghai Disneyland ditutup selama 4 bulan lamanya

Tempat wisata seperti ini memungkinkan terjadinya kerumunan masa, sehingga wajib ditutup saat wabah masih belum terkendali.

Pembukaan kembali resor ini menjadi kabar baik bagi Burbank, perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat.

Pandemi dan penutupan yang sebelumnya terjadi, telah menghilangkan 1,4 miliar dolar AS pendapatan perusahaan yang biasanya didapat dari operasionalisasi bioskop dan taman hiburan yang terdapat di berbagai negara.

Angka itu diperoleh dengan membandingkan pendapatan dalam jangka waktu yang sama di tahun sebelumnya.

"Pengurangan kapasitas ini memungkinkan para pengunjung bisa lebih menikmati berbagai atraksi dan fasilitas yang ditawarkan,' kata masyarakat Shanghai yang telah membeli tiket Disneyland, Jenny Kong.

Baca juga: Shanghai Disneyland Ditutup Akibat Merebaknya Virus Corona

"Saya dan ibu saya memutuskan untuk menjadi pengunjung di slot pertama, mengesampingkan kemungkinan virus akan tersebar di antara banyak orang. Untuk mendapatkan tiket itu juga kami harus berebutan," lanjut dia.

Shanghai menjadi taman hiburan Disneyland yang buka pertama di antara 12 Disneyland di seluruh dunia.

China memang mengklaim telah berhasil memenangkan pertarungan melawan virus corona, saat negara-negara lain masih terus berjuang untuk mengatasinya.

Situasi ini membuat otoritas China memiliki kepercayaan diri untuk secara bertahap mencabut imbauan karantina, lockdown, dan pembatasan lainnya.

Kantor-kantor pemerintahan juga bisnis pun perlahan sudah mulai dibuka untuk memulai kembali perekonomian yang tergolak lesu, meskipun kekhawatiran adanya gelombang infeksi susulan juga terus menjadi perhatian.

Baca juga: Melihat Disneyland di Berbagai Negara sejak Dibuka Pertama Kali 17 Juli 1955...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

Tren
5 Cara Cek Penerima PIP 2024, Klik Link pip.kemdikbud.go.id

5 Cara Cek Penerima PIP 2024, Klik Link pip.kemdikbud.go.id

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com