Analisis genom ini dapat membantu ilmuwan melihat apakah virus corona di Indonesia memiliki kekerabatan dengan salah satu virus di negara lain.
Baca juga: Sisihkan Gaji dan THR, Mandiri Grup Donasi Korban Corona Rp 17 Miliar
Selain menggunakan tes polymerase chain reaction (PCR), pemerintah kini juga menggunakan tes cepat molekuler (TCM) untuk memeriksa spesimen pasien Covid-19.
Tes ini mulai digunakan di satu laboratorium rumah sakit darurat Wisma Atlet, Kamis (7/5/2020).
Setidaknya, ada 15 mesin TCM yang teresebar di laboratorium seluruh Indonesia. Hasil tes menggunakan TCM terbilang cukup cepat, yaitu kurang lebih 2 jam.
Mengutip Kompas.com, 8 Mei 2020, ada 143.453 spesimen yang diperiksa dengan real-time PCR yang selama ini telah berjalan. Sementara itu, 328 lainnya diperiksa dengan TCM.
Baca juga: Satu Pasien Positif Corona di Grobogan Meninggal, Punya Riwayat dari Zona Merah
Setidaknya, ada 101 dukungan internasional dan dana bantuan senilai 80.134.024 dollar AS yang telah diterima oleh Indonesia untuk menangani pandemi corona.
Melansir Kompas.com, 6 Mei 2020, dukungan tersebut terdiri atas 9 dukungan pemerintah, 82 dukungan non pemerintah, dan 10 organisasi internasional.
Secara rinci, dukungan yang telah terealisasi sebesar 27.949.405 dollar AS. Sehingga, masih ada sekitar 52.184.619 dollar AS dukungan yang belum terealiasi.
Adapun dukungan pemerintah datang antara lain dari Amerika Serikat, epang, Uni Emirat Arab, China, Vietnam, Singapura, Australia, dan Korea Selatan.
Sedangkan dukungan non pemerintah antara lain datang dari Perancis, Rusia, Jepang, China, Vietnam, Singapura, dan Korea Selatan. Total dukungan non pemerintah ini mencapai 32.949.084 dollar AS.
Baca juga: Slogan Baru Inggris Hadapi Pandemi Virus Corona, Tetap Waspada
Ventilator atau alat bantu pernapasan berbiaya rendah yang tengah dikembangkan oleh Universitas Indonesia (UI) telah lulus uji produk di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta.
Pada tahap awal, UI menargetkan akan memproduksi sebanyak 1.000 ventilator dalam waktu satu bulan.
Nantinya, ventilator tersebut akan diserahkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 melalui penggalangan donasi berbagai pihak yang dikoordinir Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (Iluni FTUI).
Baca juga: Angka Bunuh Diri Jepang Dikhawatirkan Meningkat Selama Pandemi Corona, Ini Sebabnya...
(Sumber: Kompas.com/ Yohana Artha Uly, Deti Mega Purnamasari, Dani Prabowo |Editor: Gloria Setyvani Putri, Icha Rastika, Bayu Galih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.