Tapi, China punya sejarah kelam soal vaksin. Pada 2018, skandal besar meletus.
Saat itu lebih dari 200.000 anak diberi vaksin difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis) yang rusak.
Hal itu dilakukan pabrik Changchun Changsheng biotech. Pabrik itu juga pernah dihukum karena memalsukan catatan produksi dan inspeksi untuk vaksin rabies.
Institut Produk Biologi Wuhan adalah salah satu lembaga penelitian yang sekarang terlibat dalam uji klinis Covid-19.
Pada 2016 lembaga itu pernah dihukum karena pelanggaran produksi vaksin DPT.
Saat itu vaksin mengakibatkan anak-anak di 2 provinsi harus diinokulasi ulang.
Baca juga: Jumlah Kasus Corona di AS Terbanyak di Dunia Melebihi China