KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, terinfeksi virus corona pertama kali bukan berarti Anda kebal atau tidak dapat terinfeksi untuk kedua kali atau lebih.
Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (25/4/2020), WHO menemukan kondisi yang berbahaya yang memungkinkan orang akan kembali bekerja setelah pulih dari virus.
"Saat ini belum ada bukti bahwa orang yang telah sembuh dari Covid-19 dan memiliki antibodi (kekebalan) diri dari infeksi kedua," ujar Badan PBB itu pada 24 April 2020.
Baca juga: Pria Ini Dilaporkan Positif Terinfeksi Virus Corona Tiga Kali dalam 2 Bulan
Pedoman WHO datang setelah beberapa pemerintah menyarankan, orang yang memiliki antibodi terhadap virus corona dapat mengeluarkan "paspor kekebalan" atau "setifikat bebas risiko" yang akan memungkinkan mereka untuk berpergian atau kembali bekerja.
Tindakan tersebut berdasarkan asumsi bahwa mereka aman dari infeksi ulang.
Orang yang mengeluarkan sertifikat semacam itu dapat mengabaikan panduan kesehatan masyarakat, sehingga meningkatkan risiko penyebaran penyakit lebih lanjut.
Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?
Chili merupakan negara pertama yang mengumumkan rencana untuk mengeluarkan kartu kekebalan yang sebagian didasarkan pada tes antibodi.
Kemudian, disusul oleh Jerman yang juga berupaya memberi penduduk "paspor imunitas" yang akan memungkinkan orang-orang yang telah pulih dari Covid-19 dikeluarkan dari langkah-langkah perlindungan terbatas dan bekerja di luar rumah.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran, karena tes tersebut terbukti tidak dapat diandalkan di tempat lain, dan beberapa orang mungkin sengaja sakit untuk mendapatkan kartu tersebut.
WHO mengatakan, pihaknya saat ini sedang meninjau bukti ilmiah tentang tanggapan antibodi terhadap virus corona, tetapi belum ada penelitian yang mengevaluasi apakah keberadaan antibodi mampu memberikan kekebalan terhadap infeksi selanjutnya oleh virus ini pada manusia.
Sementara itu, banyak negara yang sedang menguji antibodi, studi ini tidak dirancang untuk menentukan apakah orang yang pulih dari penyakit mendapatkan kekebalan terhadap virus corona atau tidak.
Ketika perburuan vaksin berlanjut di seluruh dunia, WHO telah membentuk aliansi internasional untuk memastikan bahwa perawatan didistribusikan secara adil.
Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona
Mengutip Vox, Sabtu (25/4/2020), WHO mengatakan, sebagian besar dari penelitian antibodi menunjukkan bahwa orang yang telah pulih dari infeksi memilki antibodi terhadap virus.