Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarang Klik Link di Pesan Berantai dan Isi Data, Ini Bahayanya!

Kompas.com - 09/05/2020, 20:01 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ahli IT yang juga dosen Ilmu Komputer Uniersitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana mengingatkan agar masyarakat tak sembarangan mengeklik link yang disebar melalui informasi atau pesan berantai.

Hal ini disampaikannya menanggapi banyaknya pesan berantai dan informasi di media sosial mengenai kuota internet gratis dari pemerintah diikuti dengan link yang harus diklik.

Pesan dan informasi itu salah satunya berbunyi sebagai berikut:

Kuota 100GB Gratis untuk melawan virus covid-19. Meskipun kita diwajibkan untuk tetap dirumah tapi sangat penting untuk kita tetap berhubungan dengan kerabat maupun keluarga kita. Maka dari itu pemerintah bekerja sama dengan seluruh provider diindonesia membagikan kuota sebesar 100GB agar kita semua tetap berkomunikasi. Untuk mendapatkan kuota sebesar 100GB silahkan klik tautan dibawah ini dan ikuti petunjuk selanjutnya http://kuota-gratis.cf”.

Beredar pula pesan yang hampir sama, dengan alamat situs yang berbeda-beda.

Tangkapan layar unggahan mengenai informasi kuota internet gratis dari pemerintah.Twitter Tangkapan layar unggahan mengenai informasi kuota internet gratis dari pemerintah.

Rosihan, yang biasa disapa Rosi, mengatakan, ia melakukan pengecekan link yang disebarkan melalui pesan berantai dan media sosial itu.

Hasilnya, situs-situs itu merupakan situs scam.

“Setelah saya telusuri itu situs scam,” ujar Rosi, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Modus mengumpulkan data 

Ia mengatakan, situs-situsi itu telah diblokir oleh beberapa operator seluler sehingga untuk mengeceknya digunakan teknik tertentu.

Dalam situs tersebut, ada iming-iming pulsa gratis sehingga orang-orang bersedia memasukkan nama dan nomor ponselnya di form yang telah disediakan.

“Khawatirnya data nama dan no handphone itu nanti dimanfaatkan untuk hal-hal negatif atau bahkan diperjualbelikan,” kata Rosi.

Baca juga: [HOAKS] Kuota Internet Gratis dari Pemerintah Selama Pandemi Virus Corona

Situs semacam itu, lanjut dia, dapat dilihat pada kode HTML di halaman situsnya.

“Jika ada keanehan maka dapat dipastikan itu scam,” ujar Rosi.

Ia mencontohkan, pada situs yang alamat link-nya disebarkan dalam informasi soal kuota gratis itu, terdapat keanehan pada halaman yang menampilkan jumlah orang yang mendapatkan kuota.

“Itu datanya di-generate pakai javascript. Angka itu dihasilkan dari kode javascript. Bukan diambil dari database riilnya,” terang dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com