Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Tak Biasa yang Dirasakan Pasien Covid-19, Apa Saja?

Kompas.com - 09/05/2020, 09:03 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi terus dilakukan oleh para ilmuwan terhadap pasien Covid-19 untuk menemukan berbagai hal yang belum diketahui dari infeksi virus corona jenis baru ini.

Pasien yang terinfeksi virus corona biasanya merasakan sejumlah gejala umum seperti batuk, pilek, hingga mengalami sesak napas.

Namun, studi yang dilakukan sejumlah ahli menemukan bahwa ada beberapa gejala tak biasa yang dialami pasien Covid-19.

Dilansir dari The Guardian, 6 Mei 2020, WHO mencatat ada lima gejala tak biasa yang dialami oleh pasien positif virus corona.

Apa saja?

1. Ruam di jari kaki

Beberapa negara melaporkan adanya ruam pada jari-jari kaki pasien Covid-19, menyerupai chilblains, dalam banyak kasus tidak disertai oleh gejala virus yang biasa.

Kondisi ini kemudian dijuluki "covid toe".

Ruam dapat berbentuk lesi merah atau ungu. Terlepas dari namanya, kondisi ini dapat ditemukan pada sisi atau telapak kaki, atau bahkan pada tangan dan jari.

The European Journal of Pediatric Dermatology melaporkan, kasus ini banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja di Italia. Disebutkan bahwa gejala ini tidak seperti ruam lain yang terkait dengan virus corona, dan kondisi yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Baca juga: Gejala Baru Virus Corona, Muncul Ruam pada Kaki Pasien Positif Covid-19

2. Konjungtivis atau mata merah muda

IlustrasiThinkstock Ilustrasi
Konjungtivitis adalah gejala yang jarang terjadi pada kasus Covid-19, dengan partikel virus ditemukan dalam air mata.

Menurut Royal College of Ophthalmologists dan College of Optometrists di Inggris, infeksi saluran pernapasan atas dapat meyebabkan konjungtivitis virus sebagai komplikasi sekunder, dan kondisi ini juga terjadi pada Covid-19.

Namun, tidak mungkin bahwa seseorang muncul dengan konjungtivitis virus sekunder untuk Covid-19 tanpa gejala demam atau batuk terus-menerus.

Sebab, gejala konjungtivitis tampaknya merupakan kondisi yang terlambat muncul.

Baca juga: Mata Merah Pertanda Gejala Corona dan Berpotensi Menular

3. Livedo atau nekrosis

Sebuah studi Spanyol peer-review, yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology pada pekan lalu, menemukan bahwa 6 persen dari 375 kasus virus corona yang diperiksa melibatkan nekrosis yaitu matinya jaringan tubuh karena kurangnya suplai darah, atau livo, dan perubahan warna kulit.

Pada kondisi ini, kulit dapat menjadi belang-belang dan memiliki  bagian berwarna ungu atau merah, yang mungkin muncul dalam pola seperti renda.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com