Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Dunia 8 Mei: 3,9 Juta Orang Terinfeksi, Peringatan PBB soal "Mega Kelaparan"

Kompas.com - 08/05/2020, 08:13 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber Aljazeera

KOMPAS.com – Jumlah kasus infeksi virus corona belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Meski terus jatuh korban jiwa, pasien sembuh akibat serangan virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut juga terus bertambah. 

Mengutip dari Worldometers, tercatat sebanyak 3.911.454 orang di dunia terinfeksi virus corona hingga Jumat (8/5/2020).

Jumlah korban jiwa akibat virus SARS-CoV-2 tersebut mencapai 270.339 orang. Sementara mereka yang sembuh tercatat sebanyak 1.340.231.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Berikut 10 negara di dunia dengan kasus terbanyak virus corona:

  1. Amerika Serikat: 1.291.569 kasus, 76.905 kematian, 216.527 sembuh.
  2. Spanyol: 256.855 kasus, 26.070 kematian, 163.919 sembuh.
  3. Italia: 215.858 kasus, 29.958 kematian, 96.276 sembuh.
  4. Inggris: 206.715 kasus, 30.615 kematian.
  5. Rusia: 177.160 kasus, 1.625 kematian, 23.803 sembuh.
  6. Perancis: 174.791 kasus, 25.987 kematian, 55.027 sembuh.
  7. Jerman: 169.430 kasus, 7.392 kematian, 139.900 sembuh.
  8. Brazil: 135.106 kasus, 9.146 kematian, 55.350 sembuh.
  9. Turki: 133.721 kasus, 3.641 kematian dan 82.984 sembuh.
  10. Iran: 103.135 kasus, 6.486 kematian dan 82.744 sembuh.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Berikut ini update seputar virus corona di berbagai belahan dunia:

1. Peringatan mega kelaparan

Seorang pasien yang terinfeksi virus corona dibawa dengan brankar oleh petugas medis Perancis sebelum diterbangkan menggunakan helikopter dari rumah sakit Strasbourg ke Pforzheim, Jerman, pada 24 Maret 2020.REUTERS/CHRISTIAN HARTMANN Seorang pasien yang terinfeksi virus corona dibawa dengan brankar oleh petugas medis Perancis sebelum diterbangkan menggunakan helikopter dari rumah sakit Strasbourg ke Pforzheim, Jerman, pada 24 Maret 2020.

1. Peringatan mega kelaparan

Program Pangan dunia PBB (WFP) telah memperingatkan bahwa dunia menghadapi mega kelaparan apabila tak cukup memiliki dana untuk memerangi dampak dari pandemi virus corona terutama bagi negara-negara yang paling rapuh di dunia yang sudah bergulat dengan kerawanan pangan sebelumnya.

Direktur Eksekutif WFP, David Beasley mengingatkan pandemi kesehatan akan segera diikuti oleh pandemi kelaparan.

"Sebelum ada Covid-19, kami sudah memiliki 135 juta orang, seperti yang saya katakan, berbaris di ambang kelaparan. Itu di samping 821 juta orang yang kelaparan kronis," ujarnya.

Baca juga: Ancaman Kelaparan dan Krisis Pangan Global Setelah Pandemi Corona

2. Meksiko

Seorang perempuan migran menunggu di luar apotek Global Response Management di perkemahan migran, tempat lebih dari 2.000 orang tinggal sambil mencari suaka di AS. Foto diambil di Matamoros, Meksiko, pada 9 April 2020.DANIEL BECERRIL/REUTERS Seorang perempuan migran menunggu di luar apotek Global Response Management di perkemahan migran, tempat lebih dari 2.000 orang tinggal sambil mencari suaka di AS. Foto diambil di Matamoros, Meksiko, pada 9 April 2020.

Meksiko mengubah tempat tinggal mantan presiden “Los Pinos” yang merupakan perumahan mewah menjadi tempat tinggal para tenaga medis selama berjuang memerangi wabah.

Ruangan di rumah tersebut kemudian ditata sedemikian hingga menjadi tempat tidur-tempat tidur sederhana untuk tempat tinggal sementara mereka.

Pejabat Meksiko memperkirakan wabah akan memuncak minggu ini.

Sekitar 58 dokter dan perawat tinggal di perumahan mewah tersebut. Rumah itu diketahui merupakan rumah pemimpin Meksiko berturut-turut sejak 1934.

Sampai sejauh ini, Meksiko telah memiliki kasus sebanyak 27.634 kasus dan 2.70 kematian.

Baca juga: WHO, Pelonggaran Lockdown, dan Angka Kematian di AS...

3. Amerika Serikat

Pengunjuk rasa memprotes perintah tinggal di rumah untuk menekan penyebaran penularan virus corona (Covid-19) di depan gedung pengadilan provinsi di Spokane, Washington, Amerika Serikat, Jumat (1/5/2020). Wabah Covid-19 yang masih menghantui dunia dan berimbas pada banyak sektor kehidupan, memunculkan aksi unjuk rasa di sejumlah negara.ANTARA FOTO/REUTERS/YOUNG KWAK Pengunjuk rasa memprotes perintah tinggal di rumah untuk menekan penyebaran penularan virus corona (Covid-19) di depan gedung pengadilan provinsi di Spokane, Washington, Amerika Serikat, Jumat (1/5/2020). Wabah Covid-19 yang masih menghantui dunia dan berimbas pada banyak sektor kehidupan, memunculkan aksi unjuk rasa di sejumlah negara.

New York akan memperpanjang moratorium penggusuran bagi mereka yang tidak mampu membayar sewa.

Perpanjangan itu akan berlaku hingga 20 Agustus 2020, guna mengurangi kecemasan atas dampak ekonomi dari virus corona.

“Saya harap ini memberi keluarga napas dalam-dalam” kata Gubernur Andrew Cuomo.

Baca juga: Peneliti Temukan Covid-19 Telah Menyebar di Perancis pada Desember 2019

4. Perancis

Di workshop Louis Vuitton di sejumlah lokasi di Perancis, seperti Marsaz, Saint-Donat, Saint-Pourcain, Ducey, dan Sainte Florence, 300 perajin terlibat dalam pembuatan masker wajah.Louis Vuitton Di workshop Louis Vuitton di sejumlah lokasi di Perancis, seperti Marsaz, Saint-Donat, Saint-Pourcain, Ducey, dan Sainte Florence, 300 perajin terlibat dalam pembuatan masker wajah.

Jumlah kematian baru di Perancis adalah sebanyak 178, jumlah ini menunjukkan adanya tren kematian yang mulai menurun di negara itu selama empat hari.

Perancis telah mengurangi lockdown sejak Senin (11/5/2020).

Jumlah mereka yang sakit dengan virus corona dan berada di rumah sakit menunjukkan tren penurunan hampir 30 persen dari puncaknya pada 14 April 2020.

Meski demikian negara ini tidak akan mencabut pembatasan negaranya setidaknya sampai dengan 15 Juni 2020

5. Denmark

Suasana Kota Kopenhagen, Denmark, saat masa penguncian (lockdown) karena wabah virus corona, 2 Maret 2020.Shutterstock/Oliver Foerstner Suasana Kota Kopenhagen, Denmark, saat masa penguncian (lockdown) karena wabah virus corona, 2 Maret 2020.

Mal-mal perbelanjaan di Denmark diizinkan dibuka pada Senin (4/5/2020).

Ini adalah fase lanjutan dari pelonggaran kuncian yang dilakukan oleh pemerintah.

Toko-toko kecil telah dibuka kembali, tetapi seluruh sektor ritel termasuk pusat perbelanjaan akan diizinkan dibuka kembali pada 11 Mei.

Restoran dan kafe akan dibuka satu minggu kemudian.

Baca juga: Kenali Masa Inkubasi Virus Corona di Dalam Tubuh, Berapa Lama?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Penggunaan Masker Kain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com