Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokopedia Diretas, Ini 3 Upaya Peretasan E-Commerce yang Pernah Terjadi

Kompas.com - 03/05/2020, 16:27 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus dugaan kebocoran data 91 juta akun pengguna e-commerce Tokopedia ramai diperbincangkan.

Sebelumnya, kabar ini beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Twitter @underthebreach, yang mengatakan bahwa ada sekitar 15 juta pengguna Tokopedia yang datanya telah diambil. 

Menurut akun tersebut, data yang telah diambil dari akun di antaranya berisi e-mailhash password, dan nama pengguna. 

Baca juga: Data Tokopedia Diduga Bocor, OVO Pastikan Akun yang Terhubung Aman

Hingga Minggu (3/5/2020) pukul 14.30 WIB, twit tersebut telah memperoleh 10,6 ribu likes dan 12,2 ribu retweet.

Menanggapi hal tersebut, Tokopedia membenarkan adanya upaya peretasan data milik pengguna. Akan tetapi, pihak Tokopedia mengklaim bahwa informasi miliki pengguna tetap aman dan terlindungi. 

Sebelum kasus upaya peretasan yang dialami oleh Tokopedia ini, sejumlah e-commerce lain juga pernah mengalami hal yang sama. 

Melansir berbagai pemberitaan Kompas.com, berikut adalah beberapa di antaranya:

Baca juga: Warganet Berbondong-bondong Tanyakan Keamanan Akun Mereka ke Tokopedia

Bukalapak

Pada 2019 lalu, seorang peretas asal Pakistan dengan nama samaran Gnosticplayers mengklaim bahwa dirinya telah mencuri jutaan akun dari sejumlah situs populer dunia, salah satunya adalah Bukalapak.

Di Bukalapak, ada 13 juta akun yang disebut telah dicuri datanya. 

Namun, peretas tersebut tidak memberikan keterangan lain terkait data yang dicuri dari akun-akun pengguna Bukalapak selain jumlahnya. 

Baca juga: Tutup Ribuan Akun Pelapak, Bukalapak Akan Laporkan Penipuan Alkes ke Polisi

Menanggapi kabar ini, Bukalapak pun mengonfirmasi pernah ada upaya hacker untuk meretas situsnya.

Akan tetapi, pihak e-commerce menyebut bahwa tidak ada data pengguna yang berhasil dicuri oleh peretas. 

Meski demikian, sebagai langkah pengamanan tambahan, pihak Bukalapak mengimbau para pengguna untuk mengganti password  secara rutin dan mengaktifkan sistem keamanan dua langkah (two-factor authentification).

Baca juga: Ada Penjual Masker yang Beri Harga Tidak Wajar, Ini Langkah Bukalapak

Lazada

Pada 2015 silam, e-commerce Lazada juga pernah mengalami upaya peretasan atas situsnya. 

Saat itu, situs belanja online ini dilaporkan diretas oleh kelompok hackers yang menamai dirinya sebagai "Gantengers Crew".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com