Sekitar 25 kelompok ahli mengatakan, mereka sedang mengerjakan vaksin vektor-virus. Virus seperti campak atau adenovirus direkayasa secara genetis sehingga dapat menghasilkan protein coronavirus dalam tubuh.
Virus-virus ini dilemahkan sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit.
Ada dua jenis, yaitu mereka yang masih dapat mereplikasi di dalam sel dan yang tidak bisa karena gen kunci telah dinonaktifkan.
Vaksin asam nukleat
Setidaknya 20 tim bertujuan untuk menggunakan instruksi genetik (dalam bentuk DNA atau RNA) untuk protein coronavirus yang mendorong respons imun.
Asam nukleat dimasukkan ke dalam sel manusia, yang kemudian menghasilkan salinan protein virus; sebagian besar vaksin ini mengkode protein lonjakan virus.
Vaksin berbasis protein
Banyak peneliti ingin menyuntikkan protein coronavirus langsung ke dalam tubuh.
Fragmen protein atau cangkang protein yang meniru lapisan luar coronavirus juga dapat digunakan.
Baca juga: Kabar Baik, WHO Sebut Tiga Vaksin Covid-19 Telah Diuji Pada Manusia
Uji coba industri
Lebih dari 70 persen dari kelompok upaya penelitian vaksin terkemuka berasal dari perusahaan industri atau swasta.
Uji klinis dimulai dengan studi keamanan kecil pada hewan dan manusia, diikuti oleh uji coba yang jauh lebih besar untuk menentukan apakah vaksin menghasilkan respons imun.
Para peneliti mempercepat langkah-langkah ini dan berharap memiliki vaksin siap dalam 18 bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.