KOMPAS.com – Data Worldometers hingga Jumat (1/5/2020) pagi, menunjukkan, China tak lagi masuk dalam daftar 10 negara dengan kasus terbanyak Covid-19.
Saat bulan-bulan awal dilaporkannya infeksi virus corona jenis baru, akhir 2019 hingga Maret 2020, China mencatatkan angka kasus dan kematian yang cukup tinggi dibandingkan negara-negara lain di dunia.
Merujuk data Worldometers yang dikutip pada Jumat pagi, berikut 10 negara dengan angka kasus tertinggi:
Sementara, hingga Jumat pagi, menurut data Worldometers, ada 82.862 kasus Covid-19 di China, dengan 4.633 orang meninggal dunia, dan 77.642 orang sembuh.
Baca juga: Update Virus Corona Dunia 1 Mei: 3,3 Juta Orang Terinfeksi, 1 Juta Orang Sembuh
Pada 7 Januari 2020, China kemudian melaporkan bahwa pneumonia tersebut disebabkan oleh virus corona jenis baru yang saat itu awalnya disebut WHO dengan 2019-nCoV.
Jumlah kasus di China terus memperlihatkan peningkatan. Untuk menghindari penyebaran meluas, negara ini menerapkan lockdown di Wuhan selama 10 minggu, terhitung sejak 23 Januari 2020.
Pada Selasa (7/4/2020), untuk pertama kalinya sejak virus corona mewabah, China melaporkan tidak adanya kasus kematian baru.
Lockdown pun dibuka pada Rabu (8/4/2020).
Meski demikian, melansir BBC, Jumat (17/4/2020), China sempat kembali melaporkan kematian dengan jumlah yang signifikan yakni 1.290 kematian akibat Covid-19 di Wuhan.
Baca juga: Kabar Baik, Vaksin Covid-19 di China Diperkirakan Siap pada September
Para pejabat menjelaskan bahwa angka itu muncul dari data baru yang diterima dari berbagai sumber karena sebelumnya belum sempat tercatat akibat kurangnya pengujian saat awal infeksi menyebar.
Kini, sejumlah ilmuwan China turut terlibat dalam upaya menemukan vaksin virus corona jenis baru.
China disebut bergerak cepat dan memimpin dalam kompetisi global untuk mendapatkan vaksin virus corona.
Melansir pemberitaan Kompas.com, 19 April 2020, yang mengutip Fortune, otoritas kesehatan China menyetujui kandidat vaksin yang dikembangkan oleh dua perusahaan China untuk pengujian fase pertama pada manusia.
Dua perusahaan itu adalah Lembaga Produk Biologi Wuhan milik pemerintah dan perusahaan bioteknologi Sinovac yang berbasis di Beijing.