Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Viral Foto Bantuan Hand Sanitizer Kemensos Berstiker Bupati Klaten

Kompas.com - 30/04/2020, 16:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Media sosial Twitter dan Facebook dalam beberapa hari terakhir ramai dengan perbincangan mengenai bantuan hand sanitizer dengan foto stiker Bupati Klaten Sri Mulyani.

Hal ini menjadi perbincangan karena bantuan tersebut berasal dari Kementerian Sosial.

Menanggapi hal ini,  Sri Mulyani mengatakan, terjadi kesalahan teknis di lapangan.

Narasi yang beredar

Foto dan video mengenai bantuan dengan stiker bergambar Bupati Klaten Sri Mulyani ini beredar di Twitter.

Salah satunya diunggah akun Twitter, @mahasiswaYUJIEM. Akun ini mengunggah foto hand sanitizer dengan stiker bertuliskan bantuan Bupati Klaten pada botolnya.

Namun, ketika stiker tersebut dilepas, ada tulisan "Kemensos" di bawahnya. 

Adapun unggahan ini langsung ramai mendapatkan respons warganet.

Bahkan, tagar #BupatiKlatenMemalukan juga sempat menjadi trending topic di Twitter pada 27 April 2020.

Pantauan Kompas.com, hingga Kamis (30/4/2020) siang, unggahan ini telah di-retweet lebih dari 21.000 kali.

Unggahan yang hampir sama juga beredar di Instagram. Sejumlah pengguna akun yang mengunggah foto dan video mengenai berbagai bantuan dengan stiker bergambar wajah Bupati Klaten menyatakan prihatin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Wahyu Tri Susanto (@wahyu.tri.susanto) on Apr 29, 2020 at 4:39am PDT

Konfirmasi Kompas.com

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini , Bupati Klaten Sri Mulyani meminta maaf atas kejadian tersebut.

Menurut dia, bantuan dari Kemensos yang ditempeli stiker terjadi karena kekeliruan teknis di lapangan.

"Sudah saya klarifikasi. Ada kekeliruan di lapangan. Di lapangan mungkin ditempelin semua. Kejadiannya seperti itu," kata Sri Mulyani, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Ia menjelaskan, bantuan hand sanitizer dari Kemensos berjumlah 1.000 botol. Sementara, yang dibagikan kepada masyarakat mencapai puluhan ribu botol.

"Dari Kemensos itu terbatas sekali. Yang dari Kemensos sangat terbatas sekali. Tidak banyak. Justru yang banyak itu dari kami (Pemkab Klaten)," kata dia.

Sri Mulyani menyebutkan, beberapa hand sanitizer berstiker gambar wajahnya tersebut diakui juga dibagikan kepada internal PDI-P, seperti pengurus anak cabang (PAC) di 26 kecamatan.

"Ada beberapa (yang dibagikan), karena itu hanya 26 kecamatan saja. Untuk PAC," ujar dia.

Merespons hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku telah menegur Bupati Klaten Sri Mulyani .

"Saya sudah bicara dengan Bu Bupati dan Bu Bupati menyampaikan maaf," jelas Ganjar di Semarang, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Ganjar mengatakan, menurut Sri Mulyani, ada kesalahan saat penempelan stiker bantuan.

Disebutkan bahwa bantuan tidak hanya dari Kemensos, tetapi juga dari Pemda. Namun, bantuan Kemensos juga ditempel stiker foto berwajah Sri Mulyani.

(Sumber: Kompas.com/Penulis: Labib Zamani, Riska Farasonalia | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Aktivitas Kegempaan di Gunung Gamalama Meningkat, Warga Diimbau Waspada

Aktivitas Kegempaan di Gunung Gamalama Meningkat, Warga Diimbau Waspada

Tren
10 Rudal Balistik dengan Jangkauan Terjauh di Dunia Beserta Negara Pemiliknya

10 Rudal Balistik dengan Jangkauan Terjauh di Dunia Beserta Negara Pemiliknya

Tren
WNI Ceritakan Cara UEA Menangani Banjir: Ada Peringatan Dini, Mobil Pompa, dan Denda

WNI Ceritakan Cara UEA Menangani Banjir: Ada Peringatan Dini, Mobil Pompa, dan Denda

Tren
Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Tren
Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Tren
Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Tren
Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Tren
Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Tren
Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Tren
Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com