Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Donor Darah? Ada Layanan "Mobile" dari PMI Selama Pandemi Virus Corona

Kompas.com - 23/04/2020, 10:11 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Aktivitas donor darah selama masa pandemi virus corona mengalami penurunan.

Palang Merah Indonesia (PMI) menyebutkan, kegiatan donor darah di hampir sebagian besar Unit Donor Darah PMI (UDD PMI) menurun rata-rata 20-30 persen.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Bidang Unit Donor Darah Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia, dr Linda Lukitari Waseso saat dihubungi Kompas.com, akhir pekan lalu.

“Banyak instansi ataupun masyarakat yang sedianya sudah dijadwalkan melakukan donor darah, membatalkan kegiatannya karena ketakutan tertular Covid-19 karena berkumpulnya massa,” kata Linda.

Padahal, stok darah sangat dibutuhkan karena kegiatan transfusi darah di rumah sakit tetap berlangsung.

“Saat ini merebak penyakit demam berdarah sehingga banyak dibutuhkan darah, begitu juga pasien yang rutin perlu transfusi darah seperti Thalasemia dan sebagainya,” kata Linda.

Oleh karena itu, untuk memudahkan proses donor darah, PMI menyediakan mobil unit transfusi darah yang akan mendatangi donor yang ingin menyumbangkan darahnya.

Mereka yang ingin melakukan donor darah bisa melalui mobil PMI dengan mengajak minimal 10 orang.

Baca juga: Amankah Donor Darah Saat Pandemi Virus Corona? Ini Penjelasan PMI

Singkatnya, jika ada donor minimal 10 orang, PMI akan mendatangkan mobil unit. 

“Donor dikumpulkan di satu tempat, dengan izin RT/RW, pelaksanaan mengikuti protokol baik dari PMI maupun pemerintah, misal physical distancing,” ujar Linda.

Jika ingin melakukan donor dengan mobil unit PMI bisa menghubungi:

  • Telepon: 021-390 6666 ext 306 atau 317.
  • E-mail: penjadwalan@utdpmidkijakarta.or.id.
  • Whatsapp 08568864678

Meski sudah tersedia mobil unit PMI, donor yang ingin datang langsung ke UDD PMI juga akan tetap dilayani.

Protokol donor darah selama pandemi virus corona

PMI saat ini telah mempersiapkan protokol donor darah untuk pencegahan penyebaran Covid-19 dalam pelaksanaan donor darah.

Dalam protokol tersebut telah diinstruksikan berbagai hal seperti pengaturan tempat duduk donor, penyemprotan disinfektan, dan berbagai prosedur penting untuk mencegah penyebaran virus.

Donor juga wajib mengisi kuesioner untuk melihat kemungkinan termasuk ODP atau PDP.

“Apakah darah donor bisa menularkan Covid-19, sampai saat ini belum ada penelitian mengenai hal tersebut, dan belum ada laporan bahwa bisa menularkan. Yang pasti Covid-19 disebabkan oleh virus yang kemudian bersemayam di saluran napas yang kemudian ditularkan melalui droplet,” kata Linda.

Sebelumnya, Kepala Divisi Pengembangan Unit Donor Darah (UUD) Palang Merah Indonesia Pusat, dr Lilis Wijaya juga memastikan bahwa donor darah saat pandemi virus corona tetap aman dilakukan.

Menurut Lilis, UDD PMI juga secara rutin melalakukan penyemprotan disinfektan di lingkungannya serta melakukan pengecekan terhadap siapa pun yang masuk ke dalam ruang UDD.

"Aman, karena penularan Covid-19 melalui droplet. UDD PMI juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruangan UDD, petugas memakai APD yang standar dan sehat, serta melakukan skreaning suhu setiap masuk ruangan UDD," kata Lilis, seperti diberitakan Kompas.com, 6 April 2020.

Baca juga: PMI Kota Bekasi Steril dari Virus Corona, Donor Darah Tak Perlu Cemas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Potensi Khasiat Buah Delima untuk Kesehatan Kulit, Salah Satunya Mengatasi Jerawat

Potensi Khasiat Buah Delima untuk Kesehatan Kulit, Salah Satunya Mengatasi Jerawat

Tren
Erupsi Gunung Ruang Berpotensi Ganggu Penerbangan di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara

Erupsi Gunung Ruang Berpotensi Ganggu Penerbangan di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara

Tren
Ratusan Kerbau di OKI Mati Terkena Penyakit Ngorok, Apa Itu?

Ratusan Kerbau di OKI Mati Terkena Penyakit Ngorok, Apa Itu?

Tren
Kronologi Dua Pengunjung Ragunan Tertimpa Dahan Pohon, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Kronologi Dua Pengunjung Ragunan Tertimpa Dahan Pohon, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Tren
5 Fakta Pengemudi Fortuner Arogan Ditangkap, Ternyata Adik Pensiunan TNI

5 Fakta Pengemudi Fortuner Arogan Ditangkap, Ternyata Adik Pensiunan TNI

Tren
Dubai Banjir, KJRI Berikan Bantuan ke WNI yang Terjebak di Bandara

Dubai Banjir, KJRI Berikan Bantuan ke WNI yang Terjebak di Bandara

Tren
Rincian Harga Paket Layanan eSIM XL, Paling Murah Rp 40.000

Rincian Harga Paket Layanan eSIM XL, Paling Murah Rp 40.000

Tren
Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Tren
OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

Tren
Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Tren
KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

Tren
Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Tren
Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Tren
Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Tren
Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com