Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Virus Corona, Warga China dan Hong Kong Beralih ke Makanan Vegan

Kompas.com - 23/04/2020, 06:14 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Sumber Reuters

Tetapi Yeung dari Green Monday mengatakan penjualan online perusahaannya meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua bulan terakhir, meski ada dampak dari virus corona.

Di antara pembelian yang paling populer adalah pengganti daging babi yang disebut omnipork, yang digunakan dalam pangsit, mie dan bakpao. Sementara burger, nugget ayam nabati dan susu non-hewani juga memiliki angka penjualan yang baik.

Baca juga: Mengenal Dessert Vegan, Makanan Manis tapi Tetap Sehat

JUST, perusahaan yang berbasis di San Francisco yang membuat produk telur dari kacang hijau, mengatakan, penjualannya di platform e-commerce China JD.com dan Tmall telah melonjak 30 persen sejak wabah virus corona melanda dunia.

Sementara itu Nick Halla, Wakil Presiden Senior untuk Divisi Internasional Impossible Foods, mengatakan, kebutuhan China akan opsi pangan pengganti daging tumbuh dengan pesat dan negara itu adalah target pasar terpenting mereka secara global.

Impossible Foods tengah mengurus proses regulasi untuk memasuki daratan China tetapi telah memperkenalkan produknya kepada 40.000 konsumen pada November tahun lalu di sebuah pameran dagang di Shanghai, China.

Baca juga: Doyan Makan Manis tapi Tetap Ingin Sehat? Dessert Vegan Bisa Jadi Pilihan

Sementara itu, perusahaan restoran Yum China, pemegang waralaba KFC akan menjual ayam goreng nabati untuk pertama kalinya di China di tiga gerai dalam promosi antara 28 dan 30 April 2020. Nugget akan dipasok oleh raksasa agribisnis AS, Cargill Ltd.

Selain itu, pada Senin, 20 April 2020, Starbucks mengatakan, akan meluncurkan menu makan siang nabati baru di China minggu ini dengan menggandeng produk Beyond Meat.

Waralaba kopi terbesar di dunia itu juga  telah membuka kembali sebagian besar kafenya di China.

Baca juga: Mengintip Tas Tangan Vegan, Hadiah Ulang Tahun Kate Middleton

Virus corona mengubah pola makan

Grup makanan online Deliveroo, yang bergerak di bidang food delivery di Hong Kong, mengatakan, pertumbuhan kuartal pertama dalam pesanan makanan vegan di kota itu menyamai dua kali lipat jumlah pesanan makanan non-vegan di tahun sebelumnya.

Sementara itu di China daratan, Zhenmeat yang disebut-sebut sebagai kompetitor lokal Beyond Meat, bertaruh pada penjualan yang meningkat setelah restoran kembali dibuka di seluruh negeri.

Vince Lu, kepala eksekutif dan pendiri Zhenmeat, mengatakan, perusahaan berencana untuk memperluas bisnis ke Shanghai dan Shenzhen.

Baca juga: Benarkah Diet Vegan Baik untuk Turunkan Berat Badan?

Sebelumnya, Zhenmeat telah memiliki 50 restoran di Beijing yang menjual produk nabati pengganti daging sapi.

"Setelah pandemi virus corona, orang-orang China mulai sadar untuk tidak mengonsumsi daging hewan liar lagi dan mulai memakan sumber protein yang seharusnya," kata Lee.

Lee berkata bahwa virus corona telah membawa perubahan besar pada Hong Kong, termasuk cara warganya menikmati makanan.

"Tahun lalu, ketika kami merasa sakit, entah itu pilek, flu atau demam, kami akan tetap berkumpul bersama teman-teman dan menikmati hotpot bersama tanpa masalah apapun. Kini, bila ada yang batuk sedikit saja maka orang-orang yang ada di sekitar akan melompat 10 meter jauhnya," kata Lee.

Baca juga: Benarkah Menjadi Vegan Dapat Membantu Fungsi Ereksi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com