Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Tes Covid-19 Masih Lambat dan Minim, Berikut Jawaban Pemerintah

Kompas.com - 21/04/2020, 06:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Hari ini diperiksa ya hari ini keluar. Pagi diuji sore sudah keluar," kata Yurianto saat dihubungi, Senin (20/4/2020).

Sedangkan untuk kasus pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal tapi belum diketahui hasil tesnya, menurut Yuri bisa terjadi dikarenakan tiga faktor, yaitu jarak pengiriman hasil atau sampel, kapasitas laboratorium, dan reagen yang tersedia.

Yuri juga menyebutkan apabila kasus konfirmasi positif digabung dengan PDP dan ODP, maka angkanya akan menjadi banyak.

Karena itu, pihaknya mengaku fokus pada kasus Covid-19 dan tidak mengumumkan data kematian terkait PDP dan ODP.

"(Data kematian) tidak saya umumkan tetapi ada datanya. Kita fokus Covid-19," kata Yurianto.

Terima 20.000 kit

Terkait kritikan IDI untuk melakukan perluasan dan percepatan tes Covid-19, Yuri menegaskan bahwa pemerintah telah dan akan terus melakukannya. 

Pemerintah juga telah menerima lebih dari 20.000 kit untuk pemeriksaan sampel pada Minggu (19/4/2020).

Adanya tambahan alat baru itu sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya, baik dalam hal tracing, perawatan rumah sakit, maupun isolasi.

"Kita bersyukur kemarin sudah mendapatkan kembali 20.000 kit untuk pemeriksaan sampel," kata Yurianto dalan konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (20/4/2020).

Baca juga: 50.000 Reagen PCR dari Korsel Sudah Didistribusikan ke Seluruh Lab

Sejauh ini, sudah ada 36 laboratorium yang telah beroperasi dan akan bertambah lebih banyak seiring telah diterimanya 20.000 lebih tes.

Sementara spesimen yang diperiksa hingga Senin (20/4/2020) sebanyak 49.767 spesimen.

Hingga saat ini, Indonesia telah melaporkan 6.760 kasus infeksi virus corona dengan 590 kasus kematian dan 747 pasien dinyatakan sembuh.

Jumlah itu termasuk tambahan 185 kasus baru yang tersebar di 13 provinsi. Kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih menjadi yang tertinggi dengan 3.097 kasus, disusul dengan Jawa Barat (747) dan Jawa Timur (590).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com