Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nafsu Makan Naik Saat Karantina di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini untuk Jaga Berat Badan

Kompas.com - 20/04/2020, 06:04 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona menyebabkan sebagian besar orang harus tetap tinggal di dalam rumah. Kondisi ini berpotensi menimbulkan berbagai efek, termasuk kenaikan berat badan tubuh.

Tetap tinggal di rumah membuat jalan-jalan rutin harian ke luar rumah maupun berolahraga di luar ruangan menjadi tidak dapat dilakukan seperti biasa. 

Sebagian besar orang pun cenderung lebih sering menghabiskan waktu selama di rumah dengan menonton serial film, memasak, hingga menyetok makanan. Kondisi ini seringkali menyebabkan sulitnya menjaga berat badan.

Baca juga: Berikut Manfaat Makan Buah Kurma dan Kandungan Gizi di Dalamnya

Mengutip The Houston Chronicle, 16 April 2020, terapis Jessica Eiseman, membandingkan penyesuaian diri dengan kondisi yang diakibatkan oleh virus corona dengan kondisi seseorang yang berjuang melawan kesedihan.

"Pada awalnya, semua orang merasa terkejut. Sebagai manusia, kita semua membenci ketidakpastian," kata Jessica.

Menurut Jessica, orang yang bersedih juga tidak melakukan hal-hal rutin yang biasanya dilakukan. Makanan dan minuman pun menjadi sumber untuk memperbaiki mood. 

Baca juga: Pengusaha Kuliner Ini Jadikan Rumah Makan Miliknya Dapur Umum Covid-19

Jessica mengatakan, ada akronim untuk tanda-tanda peringatan dari perilaku merusak diri sendiri, yaitu HALT atau Hungry (lapar), Angry (marah), Lonely (kesepian), dan Tired (lelah).

Namun demikian, Jessica menyebut bahwa makan dengan benar, aktif, dan tetap melawan stres dengan cara positif masih tetap dapat dilakukan.

Melansir Psychology Today, berikut adalah beberapa saran yang dapat diikuti:

Baca juga: Panduan Pola Makan Bergizi dan Seimbang selama Pandemi Covid-19

1. Makan makanan bergizi

Tubuh yang diberi gizi yang baik memiliki pelindung terhadap stres yang lebih kuat. Makanan tertentu dapat melindungi Anda, sedangkan makanan lain dapat merusak daya tahan tubuh Anda. 

Makanan berserat tinggi yang dicerna secara perlahan seperti biji-bijian dan pasta dapat menstabilkan kadar gula darah.

Mengutip Pshychology Today, studi menunjukkan bahwa makanan yang mengandung asam lemak omega 3 melindungi tubuh dari penyakit jantung dan mengurangi depresi ringan. 

Adapun contoh makanan yang mengandung omega 3 adalah kacang-kacangan, biji-bijian, dan kandungan minyak seperti pada kedelai. 

Baca juga: Jalani Diet, HyunA Perlihatkan Porsi Makannya yang Mencengangkan

2. Memberi porsi pada makanan yang dikonsumsi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com