Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Covid-19, IMF Tangguhkan Pembayaran Utang dari 25 Negara Miskin di Dunia

Kompas.com - 14/04/2020, 14:23 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui dana sebesar 500 juta dollar AS pada Senin (13/4/2020) untuk membatalkan waktu enam bulan pembayaran utang dari 25 negara paling miskin di dunia.

Kebijakan ini diambil untuk membantu negara-negara tersebut dalam mengatasi pandemi virus corona yang terjadi di negaranya.

Mengutip New York Times, Eksekutif Direktur IMF Kristalina Georgieva mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa dewan eksekutif IMF telah menyetujui bantuan segera untuk utang di 19 negara Afrika, Afghanistan, Haiti, Nepal, Kepulauan Solomon, Tajikistan, dan Yemen.

Baca juga: Fakta Pasien Positif Corona Meninggal Dikira Penyakit Jantung, Dinkes Lamban Beri Informasi hingga Warga Harus Isolasi

"Kebijakan ini memberikan hibah kepada anggota kami yang paling miskin dan rentan untuk menutup kewajiban utang kepada IMF yang mereka punya dan akan membantu mereka menyalurkan lebih banyak sumber daya keuangan mereka ke upaya darurat medis yang penting dan bantuan lainnya," kata Georgieva sebagaimana dikutip The New York Times.

Ia mengatakan, uang itu diambil dari dana Catastrophe Containment and Relief Trust dari IMF yang akan menggunakan penjaminan baru sebesar 185 juta dollar AS dari Inggris dan 100 juta dollar AS dari Jepang.

Georgia juga mendesak para pendonor lain untuk membantu mengisi kembali sumber daya tersebut.

Baca juga: India Perpanjang Lockdown Virus Corona hingga 3 Mei

Adapun 19 negara-negara Afrika yang akan menerima bantuan utang tersebut terdiri atas:

  • Benin
  • Burkina Faso
  • Republik Afrika Tengah
  • Chad
  • Komoro
  • Kongo
  • Gambia
  • Guinea
  • Guinea-Bissau
  • Liberia
  • Madagaskar
  • Malawi
  • Mali
  • Mozambik
  • Niger
  • Rwanda
  • Sao Tome dan Principe
  • Sierra Leone
  • Togo

Baca juga: Di Balik Kecemasan Warga Sewakul Usai Tolak Jenazah Perawat Positif Corona

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal AS Antonio Guterres dan kelompok 165 mantan pemimpin dunia serta tokoh internasional terkemuka telah mendesak penangguhan pembayaran utang negara-negara termiskin dan paling rentan di dunia. 

Tujuannya adalah agar negara-negara tersebut dapat menggunakan sumber daya terbatas yang dimiliki untuk menangani krisis akibat virus corona.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Jubilee USA Network Eric LeCompte menyebut bahwa pengumuman kebijakan yang disampaikan oleh IMF merupakan langkah yang sangat positif.

"Banyak negara tersebut yang memiliki kurang dari 50 tempat tidur pada unit perawatan kritis," kata LeCompte.

Menurut LeCompte negara-negara ini perlu segera meningkatkan sistem kesehatan yang dimiliki.

Baca juga: WHO: Tidak Diketahui Pasien Sembuh Corona Kebal Infeksi Kedua atau Tidak

"Pembatalan utang selama enam bulan akan membantu negara-negara tersebut," ujarnya.

Namun, LeCompte mengatakan bahwa masih banyak hal yang harus dilakukan. Menurutnya, sebagai negara-negara termiskin di dunia, mereka membutuhkan kebijakan pembatalan penuh dari utang-utang mereka. 

Hingga kini, dari negara-negara yang akan menerima bantuan IMF, sejumlah negara belum melaporkan adanya kasus virus corona, di antaranya adalah Komoro dan Tajikistan. 

Akan tetapi, mewabahnya Covid-19 di sebagian besar negara di dunia membuat seluruh dunia terdampak dan harus bersiap menghadapi krisis akibat pandemi ini.

Baca juga: Pandemi Corona, Penutupan Bioskop CGV Diperpanjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com