Pada akhirnya Bendix masih menyisakan sakit tenggorokan dan kelelahan.
Baca juga: Diprediksi Akan Terjadi, Apa Itu Gelombang Kedua Virus Corona?
Dalam esainya, editor di South Florida Sun Sentinel, Rosemary O'Hara menulis dia merasa demam, batuk, dan sesak napas.
Di pusat perawatan darurat, dokter mendiagnosis pneumonia. O'Hara lalu diberi antibiotik dan setelah meminumnya selama 10 hari, mulai terasa lebih baik.
Sayangnya pada minggu kedua keadaannya memburuk lagi. Dia sesak napas dan butuh masker oksigen.
O'Hara telah melakukan tes dan hasilnya negatif. Akan tetapi dia ragu dengan hasil tes itu.
"Dokter mengatakan kepada saya bahwa tidak mungkin untuk mengetahui apakah saya memiliki virus karena tes antibodi belum tersedia, jadi kita tidak akan pernah tahu pasti," tulis O'Hara.
Baca juga: Soal Rapid Test di Indonesia, Siapa yang Dites dan Bagaimana Prosesnya?
Suami dari Susan Kane, Chris berusia 55 tahun. Chris tidak memiliki riwayat penyakit bawaan, sehingga mengejutkan bahwa kondisinya memburuk setelah terkena Covid-19.
Kane menceritakan pada awalnya hanya sedikit batuk kering dan gejala lain.
Tetapi beberapa hari kemudian gejalanya meningkat. Dia mengalami tak hanya mengalami batuk, tapi juga tersedak dan terengah-engah.
Seminggu setelah gejala-gejala tersebut, Chris akhirnya didiagnosis positif Covid-19 dan diberi bantuan bantuan oksigen untuk pernapasan.
Sekarang Chris sudah pulih sepenuhnya.
Baca juga: Jadi Pandemi Global, Kenali 3 Gejala Awal Covid-19
John Craven (41) mengatakan, dirinya mulai merasakan gejala Covid-19 dengan tubuh sakit, pusing, dan sesak napas selama 5 hari.
Pria yang tinggal dan bekerja di New York City itu mengatakan setelah hari kelima dia mulai merasa lebih baik.