Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Negara Tropis dengan Kasus Virus Corona, Berikut Datanya...

Kompas.com - 13/04/2020, 17:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 terus menyebar ke banyak negara di dunia.

Lebih dari 200 negara telah melaporkan adanya kasus positif virus corona.

Update hingga Senin siang (13/4/2020) telah ada 1,8 juta infeksi dengan 114.293 pasien meninggal dunia, 428.069 sembuh.

Dengan menyebarnya virus ke hampir semua wilayah bumi, kondisi geografis dan iklim seperti tidak berpengaruh dalam proses penularannya.

Hal itu dilihat dengan negara di wilayah utara, selatan dan di sekitar khatulistiwa juga melaporkan adanya kasus infeksi.

Baca juga: Cerita Alex, Koreografer Tari Saman Online yang Viral Saat di Rumah Saja

Negara tropis

Sekelompok peneliti di London School of Hygiene dan Tropical Medicine juga menyebutkan virus corona Covid-19 secara efektif menjangkau semua zona iklim, dari yang dingin dan kering ke daerah yang panas dan lembab.

Meskipun apabila melihat jumlah kasus infeksi, negara-negara tropis di kawasan khatulistiwa tidak ada yang berada dalam 10 besar negara dengan kasus terbanyak.

Amerika sejauh ini memliki kasus terbanyak virus corona dengan 560.433 kasus. Kemudian di bawahnya ada Spanyol (166.831); Italia (156.363); Perancis (132.591); Jerman (127.854); Inggris (84.279); China (82.160) Iran (71.686); Turki (56.956) dan Belgia (29.647).

Sementara negara tropis dengan kasus infeksi terbanyak saat ini hanya Brasil dengan 22.318 kasus dan 1.230 korban meninggal.

Meskipun demikian, belum ada data penelitian yang valid menunjukkan bahwa iklim atau cuaca memengaruhi penyebaran virus corona Covid-19.

Tidak ada keterkaitan dengan iklim

Epidemiolog Indonesia kandidat doktor dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan temuan data dari China menemukan tidak ada keterkaitan yang kuat antara iklim dan cuaca dengan penyebaran virus corona.

Sebab, seperti pada penelitian awal ditemukan bahwa angka reproduksi (Ro) virus corona relatif sama tingginya baik di cuaca kering, dingin, dan juga wilayah tropis dengan kelembaban tinggi seperti Guangxi, China dan Singapura.

Baca juga: Melihat Kondisi Yaman, yang Harus Bertahan di Antara Perang dan Corona

Dicky juga memaparkan hasil penelitian para peneliti di Harvard bahwa mengingat virus SARS-CoV-2 merupakan virus baru pada manusia, maka Covid-19 akan mudah menyebar di setiap musim karena manusia belum memiliki kekebalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com