Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Klaster Singapura Ini Tunjukkan seperti Apa Penularan Virus Corona Tanpa Gejala

Kompas.com - 13/04/2020, 06:16 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber Vox

KOMPAS.com - Sebuah studi baru dari Singapura menunjukkan bagaimana penyebaran virus corona tanpa gejala atau presimptomatik terjadi.

Jumlah kasus virus corona jenis baru penyebab Covid-19 di dunia telah lebih dari 1,7 juta kasus dengan lebih dari 100.000 kematian pada Minggu (12/4/2020).

Sementara itu, di Indonesia, hingga 12 April 2020, tercatat ada 4.241 kasus positif Covid-19 dengan 373 orang meninggal dunia.

Sejumlah ahli menyebutkan, salah satu yang membuat virus corona sulit dibendung adalah adanya penularan tanpa gejala atau asimptomatik dan presimptomatik.

Penularan tanpa gejala sudah ditemukan di China dan beberapa negara lainnya.

Melansir Vox, 3 April 2020, sebuah studi baru dari Singapura menunjukkan gambaran paling jelas tentang bagaimana orang-orang saling menulari sebelum mereka sadar bahwa mereka sakit.

Para peneliti meneliti 243 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Singapura antara 23 Januari hingga 16 Maret 2020.

Mereka menemukan 7 klaster kasus dengan 10 infeksi yang dikaitkan dengan penularan virus corona tanpa gejala.

Baca juga: Berapa Lama Pembawa Virus Corona Tanpa Gejala Bisa Menularkan kepada Orang Lain?

Klaster pertama: pasangan dari Wuhan

Para peneliti menemukan pasangan suami dan istri melakukan perjalanan pada 19 Januari 2020 dari Wuhan ke Singapura. Mereka mengunjungi sebuah gereja pada hari yang sama.

Tiga orang lain yang hadiri di gereja pada hari yang sama kemudian mengalami gejala infeksi virus corona.

Salah satu dari mereka datang ke gereja setelah pasangan itu pergi, tetapi duduk di bangku yang sama. Hal itu terlihat dalam rekaman kamera.

Penelitian itu menuliskan, investigasi terhadap peserta lain tidak mengungkapkan orang simptomatik lain yang menghadiri gereja pada hari itu.

Pasangan yang baru melakukan perjalanan dari Wuhan itu mengalami gejala pada 22 Januari dan 24 Januari 2020.

Sementara, orang yang duduk di bangku yang sama mengalami gejala pada 3 Februari 2020/

Klaster kedua: seorang wanita yang makan malam

Di klaster ini, seorang wanita menghadiri makan malam pada 15 Februari 2020 dan bertemu seseorang yang positif Covid-19.

Wanita itu menghadiri kelas menyanyi pada 24 Februari 2020 dan mengalami gejala dua hari kemudian.

Wanita lain di kelas yang sama mengalami gejala tiga hari setelah itu.

Baca juga: Singapura Beri Bantuan 600 Dollar Singapura untuk Warganya Selama Pandemi Covid-19 

Halaman:
Baca tentang
Sumber Vox
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com