Berpeluang Jadi PNS, Ini Cara Daftar Lowongan Kerja di BIN untuk Tim Covid-19

KOMPAS.com - Badan Intelijen Negara (BIN) membuka lowongan pekerjaan untuk Tim Penanganan Tes Covid-19.

Ada 7 posisi yang dibuka pada lowongan BIN untuk tim ini. 

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto membenarkan pekerjaan tersebut.

Bagaimana cara mendaftarnya?

Wawan mengatakan, rincian persyaratan dapat diakses di laman resmi BIN yaitu http://bin.go.id/.

"Iya benar (ada lowongan). Mekanisme lebih lengkap bisa dilihat di flyer yang sudah diunggah di website kami. Cek saja," kata Wawan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/4/2020).

Selain itu, kata Wawan, ada berbagai fasilitas yang akan diberikan jika peserta seleksi lolos dalam rekrutmen tersebut.

Baca juga: 20.577 Orang Meninggal Dunia Akibat Corona, Jumlah Kematian di AS Lampaui Italia dan China

Salah satunya, mendapatkan prioritas menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau PPPK tahun anggaran 2020.

Wawan menjelaskan, fasilitas-fasilitas lain juga akan didapat oleh peserta yang lolos seleksi.

Cara mendaftar dan fasilitas yang didapatkan

Berikut informasi detail soal lowongan, syarat-syarat yang harus dipenuhi, dan cara pendaftarannya:

Lowongan yang dibuka

• Dokter
• Laboratoris atau analis kesehatan
• Perawat
• Administrasi kesehatan
• Pengemudi
• Operator disinfektan
• Tenaga komunikasi

Syarat umum

• Warga Negara Indonesia (WNI)
• Memiliki KTP
• Sehat Jasmani dan Rohani
• Berdedikasi Tinggi
• Tidak pernah tersangkut pidana atau melanggar hukum
• Tidak berkedudukan sebagai PNS, TNI, dan Polri
• Menggunakan Masker pada tahapan seleksi

Syarat khusus

Dokter

• Diutamakan spesialis patologi klinik
• Lulusan profesi dokter
• Memiliki SIP aktif
• Memiliki STR aktif
• Memiliki sertifikat ACLS, ATLS, dan PPGD yang masih berlaku
• Pengalaman kerja di RS minimal 1 tahun

Laboratoris/Analis Kesehatan

• Minimal D-III Analis Kesehatan
• Memiliki STR Aktif
• Pengalaman kerja di laboratorium minimal 1 tahun

Baca juga: Mengapa Virus Corona di Afrika Muncul Lebih Lambat dari Perkiraan?