Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,6 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Covid-19, Bagaimana Kehidupan di Negara Tanpa Virus Corona?

Kompas.com - 10/04/2020, 19:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Beberapa bisnis pun benar-benar harus ditutup. Seorang pengusaha lokal yang mengekspor kayu cendana ke China, Christoph Tahumpir, harus mentup operasinya ketika pelabuhan ditutup.

Ia khawatir dengan meningkatnya pengangguran yang akan terjadi, tetapi di sisi lain, Tahumpir setuju bahwa perbatasan harus tetap ditutup.

Baca juga: Sebelum Meninggal karena Corona, Dokter Ini Minta APD untuk Tenaga Medis Dilengkapi

"Jika virus datang ke sini, itu akan berdampak orang-orang yang lebih tua di keluarga saya dan saya tidak dapat mengunjungi mereka di rumah sakit. Itu akan sangat menyedihkan" tutur Tahumpir. 

Juru bicara utama untuk tim penasihat pemerintah atas Covid-19 Russel Tamata menyatakan bahwa tindakan agresif yang diambil pemerintah sudah benar.

"Kami tahu bagaimana virus menyebar dan ketika kami melihat budaya dan bagaimana kami hidup di sini, kondisinya sangat mendukung. Jika virus datang, akan terjadi bencana," kata Tamata.

Menurut Tamata, kondisi tersebut yang menjadi alasan perlu ketatnya aturan dengan perbatasan.

"Kita tidak punya sumberdaya dan fasilitas untuk menanganinya. Kesalahan sekecil apa pun akan berdampak sangat buruk bagi kita" tambah Tamata.

Baca juga: Ratusan Pesertanya Terjangkit Corona, Tablighi Jamaat Disorot Tajam

Kesiapan fasilitas medis

Pemerintah China sendiri telah berkomitmen untuk memasok peralatan dan bahan pada April bagi Vanuatu, untuk membangun unit perawatan intensif di Port Vila.

Saat ini, Vanuatu telah melakukan perubahan pada rumah sakit utama negara Vila Central Hospital. Perubahan dilakukan pada bangsal tuberkulosis menjadi bangsal isolasi. 

Namun, hanya ada 20 tempat tidur yang tersedia di seluruh rumah sakit.

"Jika seorang pasien mengalami komplikasi, kami hanya memiliki dua ventilator yang tersedia" ujar Tamata.

Di Vanuatu, ada sekitar 60 dokter, tetapi kebanyakan baru lulus. Baru-baru ini, Vanuatu juga menerima perawat-perawat dari Kepulauan Solomon.

Karena kekurangan perawat lokal, Vanuatu telah mempekerjakan perawat dari Kepulauan Solomon sejak pertengahan 2019. 

Baca juga: Kemenparekraf Selama Corona, Berikan Dukungan untuk Tenaga Medis

Bencana lain

Saat Vanuatu tengah mempersiapkan kemungkinan terburuk mewabahnya virus corona, sebuah badai dikabarkan terjadi di negara itu dan menghancurkan pulau-pulau di bagian utara. 

Skala kerusakan belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini cukup mendistraksi upaya pemerintah dalam menghadapi Covid-19.

Peraturan larangan berkumpul untuk lebih dari lima orang pun dilonggarkan untuk kepentingan penyelamatan dan evakuasi massal.

Terlepas dari kerentanan Vanuatu ini, Tamata tetap optimis tentang peluang Vanuatu untuk tetap bertahan di tengah wabah virus corona ini.

"Kami telah melihat Covid-19 sebagai ancaman dan juga berkah. Praktik kebersihan dasar telah digaungkan sejak lama, tetapi berkat virus corona, orang-orang pada akhirnya menyadari pentingnya praktik ini dilakukan," kata Tamata.

Baca juga: Kaum Miskin Kota Sekarat, Mati karena Corona atau Mati Kelaparan 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com