Melansir Ourworldindata (10/4/2020) rasio tes Indonesia baru berkisar 5 tes per 100.000 penduduk, atau 65 per 1 juta penduduk jika mengutip data Worldometers.
"Idealnya kita bisa melakukan tes di angka 1.000 per 100.000 penduduk," terang Dicky.
Karena itu pihaknya menyarankan penggunaan rapid test yang sesuai dengan rekomendasi WHO sebagai screening awal.
Pelaksanaan rapid test bisa dilakukan di setiap lokasi strategis, terutama di kabupaten/kota yang diduga memiliki kasus tinggi.
"Untuk saat ini seluruh Jawa dan Bali harus dilakukan (tes) masif," kata Dicky.
Prosedur pelaksanaannya bisa meniru cara yang dilakukan Korea Selatan, dengan menyediakan titik-titik lokasi tes yang mudah diakses masyarakat.
Dicky mewanti-wanti pentingnya tes masif ini.
"Tanpa adanya tes yang masif maka tidak akan diketahui penambahan kasus yang signifikan. namun yang akan terjadi dan terlihat adalah besarnya angka kesakitan/kunjungan ke rumah sakit dan juga kematian yang tidak jelas penyebabnya." kata Dicky.
Baca juga: Sebelum Meninggal karena Corona, Dokter Ini Minta APD untuk Tenaga Medis Dilengkapi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.