Sehingga ada kemungkinan seseorang yang mendapatkan vaksin ini, sistem kekebalan tubuhnya lebih baik dibandingkan mereka yang tidak menerima vaksin.
"Ini seperti vaksin BCG yang membuat bookmark untuk digunakan sistem kekebalan di kemudian hari," kata Netea.
Baca juga: Raja Salman Mengasingkan Diri, 150 Anggota Kerajaan Saudi Dilaporkan Positif Covid-19
Netea mengingatkan seandainya vaksin BCG ini terbukti efektif, hal ini bukanlah alasan bagi seseorang untuk menimbun seperti yang banyak dilakukan orang-orang terhadap tisu toilet maupun barang-barang lain.
“Ada kemungkinan kecil bahwa vaksin BCG dapat meningkatkan risiko virus corona tetapi para ilmuwan tidak akan tahu sampai uji klinis,” ujarnya.
Bagaimanapun ia mengingatkan bahwa vaksin BCG seharusnya tidak menjadi satu-satunya alat untuk melawan Covid-19.
"Tidak ada negara di dunia yang berhasil mengendalikan penyakit hanya karena populasi dilindungi oleh BCG," kata Otazu.
Selain itu, menurut Otazu, vaksin BCG tidak sepenuhnya bisa membantu semua orang.
“Ini tidak dianjurkan untuk orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau wanita hamil. Kita harus tahu lebih banyak tentang betapa bermanfaatnya bagi kita semua hanya dalam beberapa bulan,” kata dia.
Baca juga: PSBB Jakarta Mulai Berlaku, Apa Saja Bantuan yang Didapatkan Warga?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.